News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Maulid Nabi Muhammad SAW

Mengenal Perayaan Sekaten di Kota Jogja, Tradisi Unik Memperingati Hari Kelahiran Nabi Muhammad

Penulis: Rica Agustina
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Grebeg sekaten. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI

Baca: Potret-potret Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Berbagai Negara

Grebeg Sekaten di Kota Yogyakarta. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

Miyos Gangsa adalah memberi sesaji seperti bungkusan makanan serta rangkaian bunga untuk dua perangkat gamelan, yaitu Kiai Guntur Madu dan Kiai Nogowilogo.

Gamelan akan dibawa keluar dari Keraton, selanjutnya diusung menuju area Panggonan Masjid Gedhe Kauman pada 6 Mulud (Tahun Jawa), dan akan dikembalikan lagi pada 12 Mulud ke Keraton melalui prosesi Kondur Gangsa.

Selama berada di Panggonan Masjid Gedhe Kauman antara 6-12 Mulud, gamelan akan terus menerus ditabuh sejak pagi hingga tengah malam secara bergantian.

Rentang waktu pada saat gamelan dibunyikan ini disebut Sekaten.

Pasar Malam Sekaten 2019 Ditiadakan, Inilah Alasannya.

Pasar Malam sekaten (TribunJogja/Rizki Halim)

Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) tahun ini tidak ada.

Dilansir dari Kompas.com, ditiadakannya pasar malam ini merupakan keinginan Raja Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Alasannya yakni untuk mengembalikan semangat awal Hajad Dalem Sekaten.

"Itu memang dawuh Dalem sebenarnya. Jadi Ngarso Dalem sempat dawuh alun-alun itu kalau setiap tahun dipakai pasar malam itu tidak pernah bisa bagus," ujar Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KPH Notonegoro, Kamis (3/10/2019).

Selain itu, keputusan ini dimaksudkan untuk mengembalikan kembali kondisi rumput di alun-alun.

"Jadi kita coba untuk mengembalikan semangat awal Sekaten, sekalian ini agar kondisi alun-alun lebih bagus. Setiap kali habis dipakai pasar malam, alun-alun itu kondisinya tidak bagus, rumputnya habis, kotor dan sebagainya," ucapnya.

Menantu Raja Keraton Yogya tersebut menjelaskaan, pasar malam yang diadakan setiap tahun ketika sekaten di alun-alun tersebut sebenarnya bukan bagian dari Sekaten.

Sekaten 2019 (tweet Twitter @GKRHayu)

Menurut Notonegoro, pada zaman dahulu Sekaten dignakan oleh kerajaan-kerajaan Islam seperti Kerajaan Demak, Pajang, dan Mataram, untuk syiar dan dakwah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini