TRIBUNNEWS.COM - Seorang penjual sepatu keliling, Edi Hartono (41) kaget bukan main ketika Kartu Jakarta Pintar (KJP) anak keduanya yang duduk di bangku SMA kelas dua terancam dicabut.
Pihak sekolah menyebut Edi memiliki tiga mobil mewah sehingga dirasa tidak perlu memiliki KJP.
"SMPN 265 Kebon Baru tempat anak saya itu kan kasih pemberitahuan soal KJP bahwa orang tua siswa yang punya kendaraan dua KJP-nya diblokir," ucap dia saat ditemui di rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2019)
Edi pun kaget karena pemberitahuan tersebut.
Pasalnya, yang dia punya saat ini adalah satu buah motor matik yang dibeli dengan cara mencicil.
Setelah dia memeriksa temuan sekolah tersebut ke Samsat, ternyata pihak polisi membenarkan jika terdapat tiga mobil mewah yakni dua Mercedes Benz dan satu Ferrari dengan kepemilikan atas nama Edi Hartono.
Dia pun meyakini ada orang tidak bertanggung jawab mencatut namanya agar bisa memiliki tiga mobil mewah tersebut.
Namun, dia tidak tahu siapa yang memegang KTP miliknya dan mencatut namanya di STNK mobil mewah tersebut.
Dia pun teringat jika dirinya sempat kehilangan KTP pada tahun 2017.
Kala itu, Edi yang berprofesi sebagai sopir angkot ingin meremajakan kendaraan miliknya sebuah koperasi angkutan umum bernama Budi Luhur.
Kala itu, pihak koperasi mewajibkan Edi menyerahkan data asli berupa KTP, BPKP dan dokumen lainya jika ingin kendaraan diremajakan.
Namun belakangan Edi memutuskan untuk menjual mobil angkot tersebut ke pihak koperasi.
Edi pun berupaya meminta kembali KTP aslinya. Namun pihak koperasi berdalih jika KTP tersebut sudah hilang.
Edi pun menaruh kecurigaan kepada pihak koperasi.