Selain itu, Lombok bakal jadi objek wisata alternatif yang bisa dipilih selain Bali dengan bentang alam yang tak kalah cantik, namun dengan latar belakang budaya dan pengembangan wilayah yang sangat berbeda. Kalau ditilik, apa sih yang bikin pulau ini layak dijadikan objek wisata halal?
Yang pertama adalah tak sulit mencari tempat ibadah karena Lombok diisi oleh masyarakat mayoritas muslim. Sebelumnya, beberapa orang mengira, di pulau ini tak banyak ditemukan masjid, seperti yang terjadi di Pulau Bali. Namun, mereka, khususnya yang beragama Islam, tak perlu bingung. Pulau ini berjuluk Pulau Seribu Masjid. Karena itu, di beberapa titik, banyak ditemukan tempat ibadah umat muslim itu.
Dalam jarak tak sampai dua kilometer, bahkan, selalu ditemukan masjid. Sebab itu, mereka bisa melaksanakan salat tepat waktu.
Selain itu, hampir semua tempat menyajikan masakan yang bisa dimakan wisatawan muslim. Lombok terkenal dengan makanannya yang lezat-lezat. Menariknya, hampir semua yang dijajakan adalah makanan halal. Ada ayam Taliwang dan makanan lain yang aman dimakan oleh umat muslim. Pun, harganya tak terlalu tinggi.
Sekali makan, Rp 15 ribu per orang saja sudah kenyang. Ada pula pelecing kangkung yang legendaris, sate bualayak dengan ketupat kecil-kecil yang bisa ditemukan di Hutan Suranandi, lalu sayur ares yang terbuat dari pelepah pisang, ada juga ikan bakar Pantai Nipah yang enak dimakan kalau diolah dengan cara dibakar.
Dan yang ketiga adalah Kultur masyarakatnya menggambarkan akhlak yang beradab, sesuai dengan syariat Islam.Kultur masyarakat Lombok secara turun-temurun memang menganut dan mengamalkan ajaran-ajaran agama, khususnya Islam karena mayoritas warganya memeluk agama tersebut. Karena itu, segala hal yang berkenaan dengan urusan kultural akan dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.
Sedangkan yang terakhir adalah muncul banyak hotel yang mengembangkan konsep syariah. Di iombok, khususnya Mataram, kini sedang banyak muncul hotel dengan konsep syariah.
Hotel ini, bila dilihat dari sisi keadaannya, menawarkan suasana yang kondusif bagi umat muslim. Misalnya, pelayanan untuk makanan, minuman, dan restoran harus bersertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Di bagian toilet, disediakan toilet shower untuk wudhu, juga tersedia sajadah dan Alquran di masing-masing kamar.
"Jadi sangat cocok untuk wisatawan dari Brunei. Selain itu tentunya tiga kota Jakarta, Denpasar dan Surabaya juga ramah terhadap wisatawan muslim,"ujar Sapto.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam berbagai kesempatan selalu menegaskan bahwa Air Connectivity merupakan sesuatu yang penting bagi pariwisata Indonesia.
Sejatinya, air connectivity ini bukan tugas dan fungsi Kemenpar. Kemenpar sama sekali tidak punya tangan dan kaki sampai ke level teknis, di lapangan. Kemenpar itu tugas utamanya promosi, mendatangkan wisman ke tanah air.
"Tapi, kami paham, di sinilah critical success factor nya, di sinilah pintu yang membuat bottleneck, kalau dalam IT, bendwidth-nya harus diperbesar,"kata Menpar Arief. Karena akses itu vital, imbuh Arief, otoritasnya tidak langsung, dan menentukan, maka “Indonesia Incorporated” sebagai spirit untuk bekerja bersama untuk gol yang sama, membangun pariwisata Indonesia, untuk kesejahteraan bangsa.
Tiga isu utama, yaitu : Traffic Right dan Perijinan Rute Penerbangan, Kapasitas Bandara, Seats Capacity Airlines. Itulah hal yang sangat penting.
"Karena itu pula saya merumumenteriskan strategi 3A untuk meningkatkan Aksesibilitas Udara yaitu perlunya membangun komunikasi dan kolaborasi dengan unsur 3A Akses Udara, yaitu: Authorities – Airports dan AirNavigation – Airlines,"kata menteri asli Banyuwangi itu.(*)