Menikmati makan malam berbalut suasana tradisional dan dihibur dengan magic show, akan menjadi pengalaman menarik. Dan ini bisa didapat di Batam View Beach Resort. Khususnya pada event The Best Street Food Fiesta yang akan digelar 2 Maret nanti. Anda tertarik? Segera reservasi dari sekarang!
General Manager Batam View Beach Resor Anddy Fong mengatakan, panitia menyiapkan menu sekitar 300 pax khusus untuk customer yang sudah booking terlebih dahulu. Dengan kata lain, acara ini dirancang spesial untuk para pecinta kuliner yang ingin menikmati ‘dinner party’ bersama keluarga atau orang terdekat.
“Selain magic show dan live music, nanti juga akan ada pesta kembang api. Anda bisa bayangkan bagaimana serunya acara The Best Street Food Fiesta nanti. Dari segi makanan, pengunjung pun akan dimanjakan dengan sajian kuliner tradisional dan modern, dari tiga negara sekaligus,” ujar Anddy yang juga Ketua Nongsa Sensation Destinasi Batam, Selasa (26/2).
Diakui Anddy Fong, event ini sudah ia pikirkan sejak setahun lalu. Berangkat dari acara serupa yang hanya menampilkan masakan nusantara, kali ini ia mengemasnya dengan menggabungkan aneka menu lintas negara. Ada gado-gado, rujak buah dan ayam penyet dari Indonesia. Kemudian ada koay teow, prawn mee, dan ice kacang dari Penang, Malaysia. Dan ada pandan chicken, thai hor fun, dan vietnamese roll dari Thailand.
Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menyatakan, di Batam ragam kuliner bisa ditemukan di berbagai penjuru kota. Mulai dari menu utama atau sekadar makanan icip-icip seperti camilan. Namun, event The Best Street Food Fiesta bakal menjadi gelaran menarik karena ada intertain di dalamnya.
“Kami sangat mendukung acara seperti ini karena ada potensi untuk mendatangkan wisatawan ke Batam. Kemasan sudah bagus karena nantinya waiters pun akan berpenampilan secara tradisional,” ujarnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani berharap akan banyak pengunjung yang datang untuk mengenal dan mencicipi menu favorit dari ketiga negara. Selain harus memperhatikan citarasa makanan yang ditawarkan, pelayanan pun wajib dikedepankan agar pengunjung merasa nyaman.
"Kita berharap event tersebut sukses besar sehingga bisa dilanjutkan lagi tahun depan. Kami sangat mendukung gelaran seperti ini karena selalu ada potensi untuk menarik wisatawan. Tak Cuma lokal, tapi juga wisatawan mancanegara," jelasnya.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan, sekitar 30-40 persen pengeluaran para wisatawan berkutat pada kuliner. Para pelancong cenderung penasaran ingin mencoba menu-menu baru yang jarang atau bahkan tidak ada di daerahnya. Sehingga mereka akan menyediakan sebagian waktu liburanya untuk berburu kuliner.
“Setelah kuliner, barulah wisatawan akan berburu oleh-oleh seperti fashion (20 persen) dan kerajinan tangan (15 persen). Ini terjadi hampir di semua daerah di Indonesia. Kita dukung event seperti ini agar semakin berkembang dan berkelanjutan,” tegasnya. (*)