News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementan dan Korem Lampung Genjot Percepatan Tanam Padi

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementan kirim benih padi dan jagung

Masih di tempat yang sama, Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku Pj UPSUS Provinsi Lampung, Takdir Mulyadi menyebutkan target luas tanam padi bulan September di Lampung seluas 91.000 hektar, jagung seluas 34.500 hektar dan kedelai seluas 6.945 hektar.

Untuk itu,ia mengharapkan kepada seluruh Kepala Dinas Kabupaten/Kota untuk terus memacu percepatan luas tambah tanam.

“Kami di sini berkomitmen untuk terus membangun koordinasi yang baik antara pusat, provinsi dan kabupaten untuk mencapai target bulan September ini,” ujarnya.

“Jadi kami mengajak seluruh stakeholder untuk terus mengawal percepatan luas tambah tanam dengan mendorong petani untuk tanam padi, jagung dan kedelai dengan memanfaatkan bantuan sarana produksi seperti benih, sumur dangkal, pompanisasi, pipanisasi dan memanfaatkan sumber air permukaan,” imbuh Takdir.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Lampung, Chrisna menuturkan dalam pelaksanaan percepatan tanam di bulan September 2019, semua pihak terkait agar saling bersinergi untuk mengawal pelaksanaan UPSUS Pajale.

“Percepatan tanam bulan September dapat segera dilaksanakan untuk daerah-daerah yang terjamin airnya, sehingga pada minggu kedua sudah selesai tanam,” katanya.

Terkait dukungan jaminan asuransi pertanian, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Lampung menjelaskan dalam kondisi kemarau panjang seperti sekarang ini memang sangat rawan dengan kekeringan yang berakibat puso, sehingga jaminan asuransi pertanian sangat diperlukan petani. Namun demikian, masih terdapat kendala yaitu keterbatasan petugas lapang dari PT. Jasindo.

“Kami berharap petugas Jasindo dapat bekerjasama dengan petugas lapang pertanian untuk mengatasi permasalahan kurangnya SDM. Pada prinsipnya, asuransi Jasindo bukan asuransi yang susah dan sulit. Hanya saja menurut informasi para petugas lapang, proses dan operasionalnya yang belum sesuai harapan petani,” jelasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini