Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Dody Widodo menyebutkan, kerja sama Pemerintah Indonesia dan UNIDO, salah satunya telah menginisiasi pertemuan Regional Conference on Industrial Development (RCID) pada tahun 2018 yang menghasilkan dokumen kesepakatan antara negara di Kawasan Asia Pasifik, yaitu Bali Agenda on Industry 4.0 yang juga berisikan delapan poin strategi implementasi industri 4.0.
Saat ini, kerja sama Indonesia-UNIDO diimplementasikan melalui dokumen Indonesia-UNIDO Country Programme 2016-2020 dan akan segera berakhir pada bulan ini. Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk menyusun proyek-proyek yang lebih strategis dan tepat sasaran untuk mengambil manfaat sebanyak-banyaknya terutama dalam implementasi industri 4.0 di Indonesia.
“Selain itu, sesuai dengan strategi dan kebijakan Kemenperin, proyek-proyek tersebut dapat berfokus pada pengembangan kualitas pelaku IKM agar dapat menghasilkan produk dengan daya saing yang tinggi serta pengembangan kualitas SDM yang sesuai dengan kebutuhan di era industri 4.0,” ujar Dody.
Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong implementasi kerja sama Indonesia-UNIDO yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maupun Sustainable Development Goals (SDGs) dan turut mengutamakan kepentingan serta kebutuhan industri dalam negeri.
“Sinergi tersebut kemudian diimplementasikan melalui proyek kerja sama Country Programme yang fokus pada empat komponen, yaitu poverty reduction, energy for all, environment and cleaner production, serta partnership and sustainable development,” sebut Dody.
UNIDO Representative for Indonesia, Esam Alqararah menyampaikan, UNIDO merasa bangga menjadi lembaga internasional pertama yang bekerja sama dengan Pemerintah RI terkait dengan Industri 4.0. Pihaknya berharap kemitraan ini dapat mendukung kebijakan serta meningkatkan kapasitas teknis bagi pembangunan industri yang selaras dengan tujuan SDGs. “Bagi UKM, kami juga yakin bahwa Industri 4.0 dapat berperan dalam mengurangi dampak COVID-19,” ujarnya. (*)