News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Melalui Sinergi Tol Laut dan Angkutan Multimoda, Kemenhub Tekan Disparitas Harga di Papua

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

"Hal ini dapat dilihat dari jumlah muatan balik pada Voyage pertama hanya 1 (satu) kontainer kemudian berlanjut voyage kedua menjadi 12 (dua belas) kontainer dan pada Voyage ketiga terus bertambah menjadi 14 (empat belas) kontainer KM. Lognus 2 pada lintasan T-19 dengan memuat komoditi unggulan daerah yaitu ikan dan batu cipping," ujarnya.

Chris menilai hal ini menjadi catatan capaian prestasi untuk ukuran sebuah pelabuhan yang baru beroperasi 2 (dua) bulan namun dapat mampu menciptakan usaha-usaha baru komoditi lokal menjadi komoditi unggulan daerah yang memiliki nilai tinggi bahkan menciptakan iklim investasi perekonomian di wilayah pesisir semakin bergeliat.

Sementara itu, Ketua ALFI/ILFA Provinsi Papua, Josep Fonataba mengatakan Kementerian Perhubungan melaksanakan 3 (tiga) program sekaligus sebagai bentuk multimoda dalam dukungan distribusi logistik dan juga sebagai upaya menurunkan disparitas harga antara wilayah barat dan timur sangat disambut baik bagi para pengusaha lokal yang berada di Papua, khususnya pelaku usaha baru, yang saat ini mulai ikut berusaha dalam dunia usaha shipping dan jasa layanan logistik.

"Apalagi saat ini proses penggunaan tol laut lebih mudah dengan layanan aplikasi SITOLAUT. Konektivitas multimoda membuat jalur distibusi logistik semakin lancar dan membuat peluang berusaha dan berinvestasi semakin terbuka dan keterlibatan putra-putri Papua semakin meningkat dengan menjadi bagian dalam ekosistem Tol Laut yang telah berjalan memasuki tahun ke enam," ujarnya.

Theofransus Litaay yang merupakan Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Kepresidenan, mengatakan program angkutan multimoda ini merupakan perpaduan antara tol laut, di mana barang-barang berupa bahan pokok dan logistik dibawa dari Surabaya menggunakan kapal untuk dikirim ke Merauke.

Lalu dilanjutkan dengan angkutan moda perintis darat untuk dibawa ke Bandara Mopah, kemudian dikirim melalui jembatan udara ke Kabupaten Pegunungan Bintang, yang dilayani oleh Bandara Oksibil untuk didistribusikan ke lapter-lapter yang ada di daerah tersebut.

"Ini adalah merupakan bagian dari Implementasi Intruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan dan Kesejahteraan Papua dan Papua Barat, ujarnya sebagai moderator dalam pelaksanaan kordinasi dan dialog interaktif bersama Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten di Swissbell Jayapura," ujarnya.

Sebagai informasi, pelaksanaan Program Prioritas Nasional dalam implementasi Program Strategis Nasional yang telah berjalan di Papua dan Papua Barat dari Kementerian Perhubungan adalah Penyelenggaraan Layanan Kewajiban Publik yaitu Tol Laut dengan menghadirkan 9 Trayek dari 30 lintasan Trayek pada 2021, dengan memasuki 30 Pelabuhan singgah dan 1 (satu) pelabuhan pangkal dengan model pengembangan sebagai Pelabuhan Hub yaitu Pelabuhan Merauke.

Kemudian juga Penyelenggaraan Layanan Kewajiban Publik untuk Kapal Perintis sebagai bagian dari elemen pendukung Tol Laut dan juga pembangunan pelabuhan rakyat dan pelabuhan perintis, kemudian adanya Subsidi Darat dan Jembatan Udara di Provinsi Papua-Papua Barat, yang menghubungkan keterisolasian wilayah-wilayah pegunungan sehingga dengan adanya multimoda tersebut, harga-harga tidak hanya murah di satu tempat, tetapi juga murah sampai di masyarakat Pegunungan-pegunungan dan pesisir-pesisir yang sulit dijangkau, kegiatan selanjutnya dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Pelabuhan Jayapura.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini