“Dengan adanya bantuan calon induk ikan lele ini diharapkan mampu memproduksi benih berkualitas sendiri, nantinya tidak lagi membeli benih sehingga mengurangi biaya produksi,” jelas Emil sapaan akrabnya.
Sementara itu, Bupati Boyolali, Muh. Said Hidayat mengaku senang dan berterima kasih terhadap stimulus yang telah diberikan KKP kepada Kabupaten Boyolali, dan berharap dapat bermanfaat bagi para pembudidaya di kampung lele Kabupaten Boyolali.
“Saya berharap dari KKP untuk dapat terus memberikan arahan terkait pengembangan perikanan budi daya di Kabupaten Boyolali. Saat ini kami juga telah menerapkan Monitoring Center for Development (MCD) untuk mengetahui berapa jumlah pembudidaya dan hasil panennya, sehingga kami bisa mendapatkan data yang pasti terkait perkembangan pembudidaya, dan Kabupaten Boyolali merupakan kampung perikanan budi daya yang sangat potensial yang telah berdiri sejak lama,” kata Said Hidayat.
Sekretaris Kelompok Pembudidaya Ikan Bangun Mina Sejahtera, Eko Saptono menyampaikan kampung lele Desa Tegalrejo dikelola oleh dua kelompok, yakni Kelompok Bangun Mina Sejahtera dan Kelompok Karya Mina Utama.
“Setiap bulannya di kampung lele Desa Tegalrejo dapat memproduksi ikan lele sebanyak 600 ton dengan harga jual rata-rata Rp 17.500-17.900/ kg, dengan area pemasaran 20 persen ke Solo Raya, dan 80 persen ke wilayah Yogyakarta. Pokdakan di kampung lele Desa Tegalrejo melakukan budi daya ikan lele di lahan seluas 25 hektare, dengan jumlah kolam sebanyak 2.000 kolam. “Keuntungan bersih rata rata yang diperoleh oleh pembudidaya di kampung lele Desa Tegalrejo bisa mencapai Rp 3.360.000,- per siklus/kolam,” ujar Eko.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan program kampung perikanan budi daya efektif untuk menggerakkan perekonomian di daerah. Salah satu kampung budi daya yang telah sukses dalam pengelolaan hulu ke hilir yakni kampung lele di Kabupaten Boyolali.
Tidak hanya pengelolaan kolam serta pemasaran ikan lele, namun ikan lele hasil panen juga diolah oleh kelompok Wanita Mina Utama atau Karmina, menjadi beberapa produk olahan seperti kripik daging lele, kripik kulit lele, kripik sirip lele, hingga abon lele.
Kreativitas masyarakat ini sukses menjadikan lele sebagai komoditas yang dapat diolah menjadi makanan khas bernilai jual tinggi dan siap dipasarkan keluar kota. (*)