TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus melibatkan Perguruan Tinggi untuk semakin membaur dalam pemberdayaan masyarakat desa.
Dengan demikian Perguruan Tinggi tidak lagi menjadi institusi teoritis yang jauh dari masyarakat dan karya ilmiah yang dihasilkan pun benar-benar digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan desa.
Hal demikian disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat meresmikan SDGs Desa Center Bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kampus Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN pada Rabu (22/6/2022) pagi.
"SDGs Desa Center telah membukakan gerbang ilmu pengetahuan lebih lebar untuk menerapkan Tridharma Perguruan Tinggi, serta mengeratkan kerja bersama Kementerian Desa PDTT. Abstraksi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk pencapaian tujuan-tujuan SDGS Desa dapat memperkaya kurikulum perkuliahan," tegas Gus Halim sapaan akrabnya.
Menurut Gus Halim, SDGs desa Center adalah wujud dukungan pemerintah agar perguruan tinggi siap menjadi agen utama dalam mencapai tujuan-tujuan keberlanjutan dari SDGs Desa.
Melalui SDGs Center akan terfasilitasi program kegiatan yang mampu memberikan pengalaman kepada mahasiswa dan disisi lain mahasiswa dapat ikut memecahkan persoalan yang ada.
"SDGs Desa Center ini menguatkan partisipasi akademisi dalam mendukung dan mengembangkan desa mencapai tujuan dalam SDGs Desa," kata Gus Halim.
SDGs Desa Center yang di resmikan di PKN STAN merupakan yang pertama dibuat di Indonesia dalam lingkungan kampus. Kemendesa PDTT juga berencana akan menerapkan SDGs Desa Center di kampus-kampus lainnya di seluruh Indonesia.
Gus Halim mengatakan, topik penelitian SDGs Desa Center PKN STAN secara khusus dapat mencakup evaluasi perencanaan dan pelaksanaan SDGs Desa di lapangan. Selain itu, juga terkait pengolaan aset desa serta keterpautan rencana aksi SDGs Desa di desa dengan Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
“Setelah mendapatkan hasil-hasil penelitian ini, seminar nasional dan internasional bertopik SDGs Desa menjadi layak diselenggarakan. Seluruh hasil pengembangan metode harus bisa menjadi sumber pengabdian kepada masyarakat, dipraktekkan di desa dan memberikan manfaat bagi warga desa,”tegasnya
Gus Halim juga mengatakan, SDGs desa center dapat dimulai dengan dibentuk Duta SDGs Desa yang menjadi jembatan komunikasi kepada warga desa. Website SDGs Desa Center, podcast SDGs Desa, dan pelatihan ketrampilan SDGs Desa seperti pengelolaan keuangan, pengelolaan aset, perpajakan, hingga akuntansi desa atau BUM Desa.
"Dapat pula kekhususan SDGs Desa untuk meramu beragam ilmu pengetahuan akuntansi yang paling cocok untuk desa-desa di Indonesia," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.
Diakhir sambutannya Gus Halim menegaskan jika SDGs Desa Center dan Duta SDGs Desa ini merupakan hal yang luar biasa dan membanggakan. Ia berharap SDGs Desa Center dan Duta SDGs Desa dapat mengoptimalkan potensi dan sumber daya desa serta membantu Peran Generasi Milenial desa dalam mewujudkan SDGs Desa di wilayah mitra.
"Saya ucapkan terima kasih dan ini hal yang luar biasa," kata mantan Ketua DPRD Jombang ini.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan antusias mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemendes PDTT menjadikan PKN STAN sebagai tempat pertama SDGs Desa Center.
“Saya juga berterima kasih. Kegiatan yang dilakukan hari ini memang sesuai dengan tujuan PKN STAN dan Tridharma Perguruan Tinggi.
Setelah itu, Gus Halim dan Menkeu Sri Mulyani kemudian mengukuhkan 45 Duta SDGs Desa dari 29 Provinsi yang merupakan mahasiswa PKN STAN. Pengukuhan dilakukan kepada enam orang perwakilan Duta SDGs Desa dengan menyematkan selempang bertuliskan Duta SDGs Desa.
Bersamaan dengan itu juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Kemendes PDTT dan Kementerian Keuangan.
Pertama antara Sekjen Kemendes Taufik Madjid dan Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Rangka Percepatan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Ruang lingkupnya Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi, Pertama, penyediaan data dan/atau informasi pedesaan, daerah tertinggal, dan transmigrasi oleh Kemendes PDTT.
Kedua, pelaksanaan program Tridarma Perguruan Tinggi; Ketiga, pelaksanaan program pelatihan dan sertifikasi dan perbantuan tenaga ahli atau narasumber.
PKB berikutnya antara Kepala Badan Pengembangan Informasi Ivanovich Agusta dengan Direktur PKN STAN Rahmadi Murwanto. Ruang lingkup PKB ini meliputi Pertukaran Data dan Informasi; penyusunan kebijakan terkait strategi dan program inovasi BUM Desa dalam pengembangan ekonomi lokal desa dalam mendukung tercapainya SDGS Desa; pembentukan SDGs Desa Center PKN STAN.
Selanjutnya pendampingan implementasi SDGs Desa; kajian pengembangan bidang desa; penyusunan pengelolaan keuangan desa dan BUM Desa; penyusunan modul peningkatakan kapasitas SDM Desa dan dukungan pelaksanaan seminar internasional tentang SDGs Desa.
Turut hadir bersama Gus Halim, Sekjen Taufik Madjid dan Pejabat Tinggi Madya dan Pranata di lingkungan Kemendes PDTT.
Hadir bersama Menkeu Sri Mulyani, Sekjen Heru Pambudi dan Pejabat Tinggi Madya dan Pratama di lingkungan Kementerian Keuangan.