TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menunjukkan komitmennya dalam menangani sampah laut melalui Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (Gernas BCL).
Bersama-sama dengan Nelayan Kampung Madong, Menteri Trenggono membersihkan sampah di perairan Kampung Madong, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Selasa (18/10/2022).
"Alhamdulillah kegiatan ini dapat terlaksana. Ini merupakan program kelima dari program ekonomi biru KKP yang memang harus disampaikan ke publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya sampah laut,” ungkap Trenggono setelah melaksanakan kegiatan Gernas BCL di Kampung Madong, Tanjung Pinang.
Menteri Trenggono juga menyampaikan kepada nelayan setempat, mahasiswa dan akademisi Universitas Maritim Raja Ali Haji yang turut bergerak mendukung pelaksanaan Gernas BCL, agar kegiatan bersih laut dilaksanakan rutin dan berkelanjutan.
"Tentunya aksi ini tidak hanya berhenti disini akan tetapi terus berlanjut dan menjadikan tradisi bagi para nelayan ketika melaut," ujar Trenggono.
Tanjungpinang sebagai wilayah pesisir yang dipengaruhi oleh aktivitas yang ada di darat dan di laut dinilai memiliki kerentanan terhadap pencemaran sampah plastik. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Tanjungpinang, data timbunan sampah mencapai 56.905,36 ton/tahun.
Sampai hari ini penanganan sampah di Kota Tanjungpinang baru mencapai 56,38 persen dengan rerata sampah yang dikelola mencapai 34 ton/hari untuk sampah yang memiliki nilai ekonomis.
Lebih lanjut Menteri Trenggono menyampaikan bahwa Gernas BCL di Kota Tanjung Pinang ini melibatkan sekitar 104 nelayan yang terdaftar dalam giat BCL. Berdasarkan Data Penimbangan Sampah dari tanggal 1-18 Oktober 2022. Setidaknya lebih dari 79 nelayan yang telah aktif berpartisipasi dan berhasil mengumpulkan sampah plastik di laut sebanyak 1.542 kg.
Penanganan sampah dalam kegiatan BCL ini tidak lepas dari peran bank sampah. Bank Sampah "Semoga Berkah" sebagai mitra untuk membantu sirkuler ekonomi nelayan di saat masa paceklik.
Mitra ini, memiliki konsep bahwa "Laut adalah periuk nasi kite, kalo periuk nasi kite kotor, macam mana nak menanak nasi?". Hal ini sejalan dengan komitmen KKP mengingat bahaya sampah plastik yang tidak dapat terurai hingga ukuran nano dan dapat mempengaruhi kesehatan ekosistem laut kita.
Selain melaksanakan pembersihan laut dari sampah plastik, Menteri Trenggono beserta pendamping yang hadir juga melakukan tebar benih ikan kakap putih sebanyak 2.323 ekor ukuran 7-8 cm yang merupakan hasil pembenihan Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam.
Tebar benih ikan tersebut sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan keseimbangan ekosistem perairan. Selain itu juga diserahkan bantuan 1.000 paket perbekalan melaut untuk nelayan juga diberikan sebagai rangkaian Gernas BCL ini.
Senada dengan Menteri Trenggono, Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Adi Prihantara, juga menyampaikan apresiasinya terhadap Gernas BCL ini sebagai salah satu program yang positif dalam menjaga laut. Prihantara juga menyebut Gernas BCL ini sangat positif untuk laut Kepulauan Riau.
"Seiring dengan transformasi ekonomi dengan ekonomi biru, kegiatan BCL ini merupakan bagian dari komponen yang membantu di Kepri. Semoga semangat kehidupan maritim ini dalam menyejahterakan masyarakat Kepri dapat terwujud” Ujar Sekertaris Daerah Kepri yang mewakili Gubernur.
Sebagaimana diketahui, Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut merupakan salah satu program ekonomi biru yang digagas oleh Menteri Trenggono. Program ini dirancang sebagai upaya memulihkan kesehatan laut dari dampak negatif sampah plastik di laut. Saat ini program tersebut secara serentak sedang dilaksanakan di 14 lokasi.