TRIBUNNEWS.COM - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo bersama Relawan 4 Pilar MPR RI, Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS), Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Bela Diri Indonesia (PERIKHSA), Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan PT Indoprima Bionet, menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan kepada saudara sebangsa yang terdampak musibah gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur.
Salah satunya dengan membantu mengevakuasi dan memberikan pengobatan kepada bayi berusia enam bulan, Shafiqa Al Mahyra, yang mengalami hydrocephalus.
"Berkat penanganan Tim Medis GERAK BS, Kamis 1 Desember 2022, ananda Shafiqa Al Mahyra akan dioperasi di RSUD Cimacan. Salah satu dokter yang menangani yakni dr Zainy Hamzah SpBS dari Tim Medis GERAK BS. Seluruh biaya operasi dan pengobatan ditanggung oleh Relawan 4 Pilar MPR RI, GERAK BS, PERIKHSA, IMI dan PT Indoprima Bionet," ujar Bamsoet di Jakarta, Rabu (30/11/22).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Relawan 4 Pilar MPR RI, GERAK BS, PERIKHSA dan PT Indoprima Bionet juga telah menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan lainnya.
Seperti 16 unit tenda komando, 100 lusin pakaian dalam dan singlet, alas tidur 200 pcs, selimut 400 pcs, selimut tebal 200 pcs, biskuit 2.856 pack, perlengkapan mandi, susu balita 200 pcs, popok bayi 1.000 pack, obat obatan, baju bekas, air minum kemasan 100 dus, serta Indomie 100 dus.
"Relawan 4 Pilar MPR RI bersama GERAK BS juga sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di lokasi bencana untuk membantu koordinasi penanganan kesehatan warga terdampak gempa. Berbagai bantuan kemanusiaan masih akan terus disalurkan oleh Relawan 4 Pilar MPR RI bersama GERAK BS dan pihak terkait lainnya, sehingga bisa membantu percepatan penanganan korban yang terdampak musibah gempa," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, BNPB melaporkan per 29 November 2022 total pengungsi berjumlah 108.720 dengan rincian pengungsi laki-laki 52,987 dan pengungsi perempuan 55,733 jiwa, tersebar di 194 titik pengungsian di delapan kecamatan di Kabupaten Cianjur.
Sedangkan korban meninggal mencapai 327 jiwa, korban hilang 13 orang, serta korban luka berat yang masih dirawat di RS wilayah Cianjur tersisa 68 orang.
"Saudara sebangsa di Kabupaten Cianjur masih banyak yang membutuhkan bantuan kemanusiaan dari kita semua. Karena itu, kesempatan untuk bergotong royong meringankan beban mereka masih terbuka lebar. Bantuan kemanusiaan bisa disalurkan melalui berbagai cara, baik melalui Relawan 4 Pilar MPR RI bersama GERAK BS, maupun berbagai organisasi sosial lainnya," pungkas Bamsoet. (*)