News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HNW Desak Pemerintah Indonesia Mengambil Sikap Terhadap Konflik Israel-Palestina

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Waketum MPR RI, Hidayat Nur Wahid prihatin dengan terus berlanjutnya penjajahan dan kejahatan perang Israel terhadap Palestina.

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, prihatin dengan terus berlanjutnya konflik perang Israel terhadap Palestina (Gaza), yang telah memakan ribuan korban jiwa warga sipil di Masjid dan Rumah Sakit Gaza.

Ia juga mendesak pemerintah Indonesia yang telah menyebut pentingnya menyelesaikan akar masalah penjajahan Israel atas Palestina, untuk lebih serius menjalankan amanat Konstitusi dengan mengambil inisiatif demi menyelesaikan permasalahan.

“Kejahatan perang yang dilancarkan Israel atas Palestina/Gaza kian menjauhkan kemerdekaan Palestina dan perdamaian di sana, juga telah dan terus menimbulkan banyak sekali korban dari warga sipil, termasuk lansia, Ibu dan anak-anak, bahkan fasilitas sipil seperti Masjid dan Rumah Sakit Indonesia. Karena normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, yang dilakukan oleh beberapa negara akhir-akhir ini, ternyata tidak menimbulkan dampak positif berakhirnya konflik dengan berhentinya penjajahan Israel dan berdirinya negara Palestina yang merdeka penuh,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Rabu (11/10).

Baca juga: Terima Penghargaan dari Menhan, Fadel Muhammad: Bentuk Kepercayaan Antara Pemerintah dengan MPR

Belum lagi tindakan apartheid dan agresi militer yang mengarah kepada Genosida dan pelanggaran hukum humaniter (hukum perang) dengan penggunaan amunisi fosfor.

Bahkan, Israel juga melanggar ketentuan organisasi PBB seperti UNESCO yang telah menerbitkan resolusi terkait kompleks Masjid Al Aqsa diabaikan dan dilawan oleh Israel.

“Dan atas pelanggaran terhadap hukum internasional dan resolusi-resolusi itu, Israel tidak pernah dikenakan sanksi hukum, sehingga membuatnya merasa kebal hukum dan seenaknya mengabaikan hukum internasional, yang berlanjut dengan praktek terbuka kejahatan perang berulang terhadap Gaza yang sudah diisolasi Israel sejak tahun 2006,” ujarnya.

HNW -sapaan akrabnya- mengingatkan bahwa inisiatif pemerintah Indonesia itu perlu segera dilakukan sesuai ketentuan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 1 dan 4. Apalagi penjajahan yang dilakukan oleh Israel semakin diperluas dalam beberapa tahun terakhir, bahkan terhadap Masjid alAqsha dan Jerusalem, sehingga kawasan yang dikuasai otoritas Palestina hanya tinggal 5 persen saja.

Lebih lanjut, HNW menuturkan bahwa kondisi yang berlangsung di Jalur Gaza Palestina saat ini bukan lagi sekadar perang biasa, melainkan sebuah bentuk Genosida (pembunuhan massal dengan maksud memusnahkan suatu kelompok tertentu) terhadap etnis dan bangsa Palestina.

Baca juga: Menhan Prabowo Beri Penghargaan Dharma Pertahanan Utama kepada Pimpinan MPR

“Itu sangat mudah dipahami dari pernyataan PM Israel Benyamin Netanyahu, lebih jelas lagi pernyataan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant yang nyatakan akan mengisolasi total Gaza, memutus aliran listrik, bahan pasokan makanan dan air ke warga Gaza. Sambil terus menghujani Gaza dengan serangan udara, bahkan amunisi fosfor yang terlarang. Itu adalah jenis kejahatan perang dan bentuk Genosida terhadap etnis dan bangsa Palestina. Dan ini bertentangan dengan Konvensi Pencegahan dan Hukuman Terhadap Kejahatan Genosida 1948 yang telah diratifikasi oleh Israel sendiri sejak 1950,” tuturnya.

HNW menyayangkan sikap sejumlah negara yang seakan mengaburkan persoalan utamanya, yakni penjajahan oleh Israel terhadap Palestina, dengan mempersoalkan reaksi tindakan-tindakan perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang pembebasan Palestina, seperti HAMAS.

Ia menyambut baik para kelompok terpelajar di negara-negara Barat, seperti 34 organisasi mahasiswa di Harvard University, Amerika Serikat, yang telah bersuara dan mengutuk Pemerintah Apartheid Israel sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam perang Israel-Gaza ini. “Para kelompok terpelajar ini telah melihat persoalan ini secara komprehensif, bukan parsial, bahwa inti masalahnya adalah penjajahan dan kebijakan apartheid pemerintah Israel. Meski sikap mereka berbeda dengan Pemerintah Amerika Serikat dan sejumlah negara barat yang tidak melihat persoalan ini secara komprehensif,” ujarnya.

Baca juga: Hidayat Nur Wahid Imbau Mahasiswa IMM Agar Aktif Edukasi Rakyat dan Kawal Konstitusi

HNW berharap agar pemerintah Indonesia benar-benar mengambil sikap untuk mewujudkan janji Joko Widodo yang akan berupaya untuk mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan menyelesaikan masalah mendasar itu.

“Agar perang dapat segera dihentikan, keadilan dan perdamaian dapat diwujudkan, masyarakat sipil diselamatkan, kemerdekaan penuh Palestina dapat diwujudkan, dan penjajahan oleh rezim apartheid Israel dapat diakhiri,” pungkasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini