News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stunting di Indonesia

Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Sadar Pentingnya Nutrisi dan Sanitasi Untuk Mencegah Stunting

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggelar forum diskusi Genbest Talk bertema “Atasi Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi Penting” di Lombok Utara, Kamis (19/10).

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK UTARA – Permasalahan stunting menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia. Masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi ini masih melanda di beberapa daerah di Indonesia. Stunting tidak hanya berimbas pada pertumbuhan fisik anak-anak, tapi juga pertumbuhan intelektual mereka. Oleh karena itu, diperlukan peran dari generasi muda untuk turut serta dalam menurunkan angka prevalensi stunting.

“Bapak Presiden Joko Widodo berharap agar tahun 2024 angka stunting kita diturunkan dari semula 21,6 persen di tahun 2022 menjadi 14 persen. Ini tentu saja pekerjaan berat bagi kita, kalau tidak didukung oleh adik-adik generasi muda. Kunciannya ada di generasi muda terutama adik-adik yang sebentar lagi akan menjadi calon pengantin,” ujar Plt. Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Nursodik Gunarjo, di forum diskusi Genbest Talk bertema “Atasi Stunting, Pahami Sanitasi dan Nutrisi Penting” di Lombok Utara, Kamis (19/10).

Forum diskusi Genbest Talk dilakukan di Lombok Utara dikarenakan kabupaten ini memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan data Status Survei Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, kabupaten Lombok Utara memiliki angka prevalensi stunting di 35,9 persen. Adapun provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berada di angka 32,7 persen. Masih tingginya angka stunting di NTB menjadikan Pemerintah memberi perhatian serius dengan memasukkan provinsi ini sebagai salah satu dari 12 provinsi prioritas penurunan stunting.

Baca juga: Genbest Talk di Banjarmasin, Kemenkominfo Dorong Generasi Muda Paham Stunting Sejak Dini

Oleh karena itu, diharapkan keikutsertaan generasi muda NTB dalam penurunan angka prevalensi stunting. Generasi muda sebagai calon orang tua di masa depan serta sebagai agent of change perlu mengetahui bagaimana cara mencegah stunting sejak awal. Anak muda dapat memulai dari hal yang sederhana, yakni memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang dan menjaga sanitasi.

Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, yang hadir sebagai narasumber mengamini mengenai pentingnya dalam mengetahui dan menerapkan nutrisi seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Rita menyoroti bagaimana anak-anak muda saat ini menyukai minuman manis, padahal mengonsumsi minuman manis berlebihan tidak baik bagi kesehatan.

“Kalau remaja mengonsumsi minuman manis secara berlebihan maka pada akhirnya pada saatnya hamil nanti berisiko mengalami kesulitan-kesulitan saat kehamilan nanti, misalnya morning sickness, diabetes gestasional, dan preeklamsia. Nanti kalau begitu akan beresiko melahirkan bayi stunting,” ujar Rita.

Oleh karena itu, menurut Rita salah satu cara untuk mendapatkan nutrisi penting yang baik bagi calon pengantin adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi protein, serat, mineral, dan vitamin. Rita menambahkan agar sebaiknya mengonsumsi gula dan lemak secukupnya, yakni untuk gula dua sendok makan atau 26 gram per hari.

Tak hanya soal pemenuhan nutrisi, faktor sanitasi juga memegang peranan penting dalam mencegah stunting. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara, dr. Abdul Kadir, mengingatkan perlunya menjaga sanitasi yang baik untuk mencegah stunting. Salah satunya adalah dengan meminum air yang sudah dimasak.

Abdul menceritakan bagaimana pola minum orang-orang di kabupatennya yang langsung meminum air dari sumber mata air, baik sumur maupun keran. Hal ini karena masyarakat menganggap bahwa air tersebut lebih segar. Padahal, Dinas Kesehatan Kab. Lombok Utara telah mensosialisasikan agar tidak meminum air mentah. Namun, di lapangan seringkali tidak terlaksana karena masih adanya kebiasaan di masyarakat untuk meminum air mentah.

“Kalau jaman dulu bersih mungkin ya, dari gunung sudah bersih dan segar. Tapi sekarang, orang buang air besar di sana sumurnya dekat dengan septic tank. Bagaimana kita meyakinkan bahwa air tersebut bebas dari E.Coli? Oleh karena itu, air mentah itu harus dimasak. Tolong melalui ini, mari cegah stunting dengan minum air yang sudah dimasak,” jelas Abdul.

Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat). Langkah ini merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.

Genbest Talk di Lombok Utara ini adalah salah satu rangkaian dari kampanye Genbest. Genbest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari. Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, Genbest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.

Baca juga: Gelar Genbest Talk di Pringsewu, Kemenkominfo: Gizi dan Pangan Tingkatkan Daya Saing SDM Indonesia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini