TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua MPR-RI, Penasihat Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Selatan, sekaligus Anggota DPR-RI Dapil DKI Jakarta II meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Luar Negeri, Hidayat Nur Wahid, menghadiri undangan peringatan Hari Bermuhammadiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Selatan bersama lebih dari 1300 warga Muhammadiyah di Jakarta Selatan. HNW sapaan akrabnya yang diminta memberi sambutan sekaligus melepaskan barisan aksi jalan sehat bela (Munashoroh) Palestina, mengapresiasi penyelenggaraan Hari Bermuhammadiyah Jakarta Selatan periode Juli 2024 yang disertai dengan aksi jalan sehat bela Palestina, dan penggalangan dana bagi Palestina, selain juga pemberian santunan bagi puluhan anak yatim piatu.
Turut hadir dalam acara bersejarah itu tokoh-tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah di Jakarta seperti Prof Agus Suradika, Dr. Hj. Nurdiati Akma, dan Ketua PD Muhammadiyah Jakarta Selatan Dr. Edy Sukardi. Jalan sehat dan kegiatan Munashoroh Palestina di sekitar kawasan Jl. Limau dan Limau Bendi School Jakarta Selatan itu dimulai jam 07.30 hingga selesai sekitar jam 09.30 dan berjalan dengan meriah. Para peserta antusias mengikuti dengan membawa spanduk bela Palestina, mengibarkan bendera Palestina, bendera Muhammadiyah dan bendera Merah Putih. Mereka datang dari berbagai sekolah Muhammadiyah di Jakarta Selatan, dan turut hadir unsur Kokam dan aksi Tapak Suci Putra Muhammadiyah.
“Muhammadiyah adalah pionir dan mempunyai sejarah panjang menghadirkan kepedulian dan dukungan bagi Palestina, bahkan sebelum Indonesia meraih kemerdekaannya dan sebelum Palestina dijajah oleh Israel. Pelaksanaan aksi jalan sehat bela Palestina dalam rangka Hari Bermuhammadiyah di Jakarta Selatan hari ini adalah kegiatan yang menyejarah, positif dan inspiratif, bagus bila jadi sunnah hasanah/tradisi baik yang layak untuk diikuti oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah di seluruh Indonesia,” ujar HNW dalam orasinya, Sabtu (27/7).
Hidayat menuturkan, pada tahun 1931, seorang pelajar Muhammadiyah di Al-Azhar Mesir, Kahar Muzakir, di usianya yang baru 24 tahun sudah dipercaya oleh As-Sayyid Muhammad Al-Amin Al Husaini, aktivis ulama Palestina, yang nantinya akan menjadi Mufti Palestina, untuk menjadi sekretarisnya dalam rangka pelaksanaan Konferensi Internasional membela Palestina.
Kemudian di Tahun 1937 kader Muhammadiyah yang kelak menjadi anggota BPUPK dan pahlawan Nasional tersebut memimpin delegasi Indonesia untuk konferensi serupa.
“Keteladanan Prof Kahar Muzakir patut diikuti oleh warga Muhammadiyah hari ini, khususnya para pelajar Muhammadiyah, apalagi di tengah serangan Israel yang membabi buta ke Palestina, menjadi genosida yang mengincar anak-anak dan bangunan sekolahnya,” ujarnya.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menjelaskan, berdasarkan laporan terkini dari Kementerian Pendidikan Palestina, sebanyak 353 sekolah dan Universitas Negeri serta 65 sekolah milik UNRWA telah dibom hancur oleh serangan Israel.
Dampaknya setidaknya 8.914 anak meninggal dunia, dengan 14.894 anak lainnya mengalami luka-luka sedang hingga berat, dan lebih dari 620 ribu anak harus putus sekolah.
“Alhamdulillah beberapa waktu lalu warga dan pelajar Muhammadiyah sudah menunjukkan solidaritasnya, di mana serentak 172 kampus dan sekolah-sekolah Muhammadiyah turun ke jalan secara nasional menggelar aksi bela Palestina. Peringatan Hari Bermuhammadiyah bisa menjadi momentum untuk secara kontinu menyuarakan keberpihakan warga Muhammadiyah bagi kemerdekaan bangsa Palestina, menolak genosida dan penjajahan Israel. Itu akan membersamai gerakan di tingkat nasional seperti berbagai aksi yang sudah digelar maupun yang di hari sama juga diselenggarakan aksi konvoi kendaraan bermotor bela Palestina di Jakarta,” pungkasnya.