TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mempromosikan Rumah Produksi Bersama atau RPB dalam event The 30th APEC Small And Medium Enterprises Ministerial Meeting (SMEMM30) dan The 58TH APEC Small And Medium Enterprises Working Group (SMEWG58) Meeting pada 9-13 September 2024 di Pucallpa, Peru. Promosi Rumah Produksi Bersama atau RPB ini sebagai strategi mendekatkan akses inovasi dan teknologi kepada pelaku UMKM.
Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga KemenKopUKM Riza Damanik mengatakan, kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan ekonomi APEC yang membidangi UMKM.
“Kami setuju bahwa untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi, menjaga keberlanjutan lingkungan dan menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan berkualitas, UMKM membutuhkan akses inovasi dan teknologi,” ujarnya pada workshop Hari Pertama APEC dengan tema Building A Collaborative Ecosystem For Resilient Economies Through Msmes: Sustainable Development Policies And New Technologies di Pucallpa, Peru, Rabu (11/9/2024).
Lantas yang menjadi pertanyaan, ujar Riza, bagaimana akses tersebut dapat diperoleh sementara UMKM sebagian besar bergerak di Usaha Mikro dan Kecil yang cenderung punya keterbatasan akses terhadap modal, informasi, bahan baku dan sumber daya.
Ia menuturkan, Pemerintah Indonesia melalui KemenKopUKM menyiapkan piloting Rumah Produksi Bersama yang dikelola oleh koperasi.
Baca juga: KemenKopUKM Dorong Penggunaan Platform Digital Lokal di Tingkat Pemerintah Pusat dan Daerah
“RPB menghimpun pelaku Usaha Mikro dan Kecil yang menghasilkan komoditas unggulan lokal untuk mengakses teknologi yang dibutuhkan dalam menghasilkan produk olahan bernilai ekonomi tinggi,” katanya.
Tak hanya itu, KemenkopUKM juga sedang dan telah menyiapkan 12 RPB untuk mendukung hilirisasi komoditas unggulan ekonomi lokal di tiap-tiap daerah, seperti Bambu di NTT, cokelat di Bali, nilam di Aceh dan kulit di Garut, Jawa Barat.
“Rumah Produksi Bersama adalah program kolaboratif antara KemenKopUKM, Pemerintah Daerah, pelaku UMKM, koperasi, sektor swasta, dan perguruan tinggi,” ujarnya.
Selain Riza Damanik, panelis lain yang hadir dalam workshop tersebut yakni, Alberto Dante Fossa Dari Technological Institute of Production Peru, Manuel Valdera Garcia Dari Ministry of Production Peru, dan Li Junkai dari Center for International and Regional Cooperation Center of Beijing Academy of Science and Technology of China.
Sementara itu, Delegasi KemenKopUKM terdiri dari Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM sebagai Head of Delegation (HoD) untuk pertemuan SME Ministerial Meeting Arif Rahman Hakim, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga sebagai HoD untuk SME Working Group Meeting Riza Damanik, didampingi oleh Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama KemenKopUKM Henra Saragih.
Baca juga: KemenKopUKM: UMKM Kelimpungan Pasar Domestik Dibanjiri Produk Impor Ilegal