TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam menangani COVID-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggencarkan kampanye penerapan protokol kesehatan 3M, yakni Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan bagi masyarakat.
Kampanye itu dibarengi dengan upaya memasifkan 3T, yakni Testing (pemeriksaan), Tracing (pelacakan), dan Treatment (perawatan).
Untuk mendukung upaya perawatan tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan (faskes), mulai dari tempat tidur isolasi dan tempat tidur ICU di RS rujukan hingga laboratorium untuk memeriksa tes swab PCR.
Baca juga: KSBB: Program Bantu Sesama di Tengah Pandemi Ala Pemprov DKI Jakarta
"Saat ini, totalnya sudah terdapat 98 RS yang menjadi rujukan untuk pasien COVID-19. Kami juga meningkatkan kapastitas tempat tidurnya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti, pada Sabtu, (14/11/2020).
Ia memaparkan, berdasarkan data terakhir, tersedia 5.855 tempat tidur isolasi. Dari jumlah tersebut, persentase keterisiannya sebesar 56 persen dengan total pasien isolasi sebanyak 3.265 orang. Sedangkan, tempat tidur ICU jumlahnya 811 unit dengan persentase keterisiannya sebesar 60 persen atau sebanyak 483 pasien.
Baca juga: Pemprov DKI Kumpulkan 416 Ribu Paket Sembako dan 163 Ribu Makanan Siap Saji Lewat Program KSBB
Lebih lanjut, Widyastuti mengungkapkan, untuk menunjang pemeriksaan atau testing dan mencapai target pemeriksaan, Pemprov DKI Jakarta juga meningkatkan jumlah laboratorium. Pemprov DKI Jakarta melakukan pengadaan swakelola tipe 2 dengan RS Dharmais, RSUD Tarakan, RSPI Prof. Sulianti Saroso, dan RSUP Fatmawati.
"Kami juga menjalin kerja sama melalui metode pemilihan penyedia langsung dengan PT. Kimia Farma, Genelab, Kalgen Innolab, RS Pertamina Jaya, Tirta Medika, RS Yarsi, RS Kartika Pulomas, Intibios, dan GSI," tuturnya.
Baca juga: Sudah 21 Donatur Berkomitmen Ikut Program KSBB Pemprov DKI Jakarta
Secara keseluruhan, hingga akhir Oktober, kapasitas pemeriksaan laboratorium PCR di DKI Jakarta sebanyak 17.211 tes per hari. Rinciannya sebagai berikut:
1. Kapasitas testing laboratorium program (gratis) : 8.212 per hari
- Laboratorium program (penetapan Kemkes) : 4.812 per hari;
- Laboratorium yang bekerja sama dengan Pemprov DKI (masih berlangsung) : 3.400 per hari.
2. Kapasitas testing laboratorium mandiri (berbayar) : 8.999 per hari.
"Tes di laboratorium-laboratorium tersebut telah sesuai, bahkan melebihi dari standar WHO," katanya.
Hingga saat ini, jumlah testing atau pemeriksaan COVID-19 di DKI Jakarta paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia.