TRIBUNNEWS.COM - Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menghadirkan layanan air bersih bagi warga Jakarta. Melalui Perumda PAM Jaya, pihaknya melakukan program pengembangan dan pengelolaan air bersih.
Tujuan dan manfaat mengenai program pengembangan dan pengelolaan air bersih adalah untuk memastikan pelayanan air perpipaan dapat merata.
Apalagi air kerap disinggung sebagai syarat terjadinya keadilan sosial. Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, Arief Nasrudin mengatakan untuk tahun 2022, PAM Jaya melaksanakan pelayanan air bersih pada kampung prioritas.
"Adapun lokasi tersebut yakni Kampung Prioritas Tanah Merah, Kampung Guji Baru, Kampung Sekretaris, Kampung Rawa Timur, Kampung Kerang Ijo, Blok Empang, dan Kampung Enceng sesuai dengan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 878 Tahun 2018 tentang Gugus Tugas Pelaksanaan Penataan Kampung dan Masyarakat," ujarnya, Kamis (8/9/2022).
Adapun hal yang sudah dilakukan oleh PAM Jaya di antaranya pekerjaan konstruksi di Kampung Guji Baru dan Kampung Rawa Timur telah selesai dan tengah menunggu Berita Acara Serah terima.
"Selanjutnya akan dilakukan proses flushing dan pemasangan flow meter control, kemudian pemasangan sambungan baru. Untuk Kali sekretaris perlu dicarikan penyedia baru dan sedang dalam proses diperencanaan," lanjutnya.
Kemudian, untuk kawasan yang belum terlayani oleh perpipaan, PAM Jaya menyediakan solusi lain.
Sebagai contoh, untuk di Kampung Kerang Ijo, Blok Empang dan Kampung Enceng, PAM Jaya telah menyiapkan kios air eksisting di wilayah Muara Angke, dan direncanakan akan dibangun sebanyak tujuh Kios Air extention pada tahun ini.
Pasalnya implementasi Pergub Nomor 83 Tahun 2021 mengenai Tata Rancang Kota Kawasan Muara Angke tengah digodok dengan melakukan kordinasi ke berbagai pihak.
Selanjutnya, untuk di Kampung Tanah Merah yakni proyek Tanah Merah II saat ini sudah mencapai 100 pesan atau setara dengan 27.467 Meter.
"Sejak tahun 2019-2020, sebanyak 102 Kios Air telah dibangun dan tersebar di area Jakarta Utara dan Jakarta Barat, atau daerah yang belum dilalui akses perpipaan. Pada tahun ini direncanakan kembali akan dibangun 100 kios air bersih secara bertahap," ungkapnya.
Di tahun 2023, PAM Jaya akan mendistristribusikan air langsung minum pada tahun 2023 mendatang.
Direktur Pelayanan PAM Jaya, Syahrul Hasan mengatakan, air bakunya akan bersumber dari Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sungai Ciliwung yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
"Menariknya adalah airnya bisa langsung diminum, jadi yang tinggal di kawasan Pancoran dan Pejaten Timur nantinya air mereka bisa langsung diminum, Insya Allah di tahun 2023,” kata Syahrul saat diskusi dengan Balkoters di Ancol Jimbaran Resto, Jakarta Utara, Sabtu (30/7/2022) malam.
Menurutnya, hal ini merupakan kali pertama dari pihaknya mengekstrasi air Sungai Ciliwung hingga 200 liter per detik untuk kebutuhan masyarakat.
Sehingga air olahan tersebut akan disalurkan untuk warga di Kelurahan Rawa Jati, Kelurahan Pancoran, Kelurahan Duren Tiga, Kelurahan Cikoko dan Pejaten Timur.
"Pelayanan ini diberikan untuk menjawab pertanyaan publik mengenai kehadiran badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang fokus pada penyediaan air. Soalnya nomenklatur dari perseroan ini awalnya adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Padahal dulunya adalah perusahaan air minum, tapi faktanya air ini nggak bisa diminum, tapi jadi air bersih yang dimasak baru diminum,” sambungnya.
Ke depannya, air yang diolah ini bisa langsung diminum karena menggunakan instalasi pipa baru. Beda halnya dengan air yang selama ini dialiri memakai pipa yang lama, sehingga telah terkontaminasi bakteri E.Coli.
“Sebagai informasi PAM Jaya ini usianya 100 tahun dan jumlah pipanya itu yang ada di bawah kaki kita di Jakarta mencapai 12.000 kilometer. Usia pipanya ada yang 100 tahun, ada yang usianya sebulan,” ucapnya.
“Karena pipanya sambung sana dan sambung sini, sehingga nggak mungkin airnya langsung bisa diminum karena memang menggunakan pipa yang lama, sehingga sangat rentan bagi kesehatan,” lanjutnya.
Kata Syahrul, air yang masuk dalam kategori layak langsung minum harus diolah dengan standar ketat sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 tahun 2020 tentang Persyaratan Kualitas Air.
Nantinya, air yang telah diolah PAM Jaya ini bisa dinikmati oleh 150.000 orang atau kurang lebih 15.000 sambungan rumah.
Selain itu, PAM Jaya juga berencana membangun SPAM Pesanggrahan yang airnya diperoleh dari Ciputat, Tangerang Selatan. Di sana PAM Jaya akan membuat intake untuk memasok air ke SPAM Pesanggrahan.
“Kami sudah beli lahan dan kami sedang melakukan proses DED (detail engineering design atau detail gambar kerja) pembangunan di tahun ini. Nanti tahun depan mudah-mudahan sudah bisa jadi seperti halnya SPAM Ciliwung, itu kurang lebih 750 liter per detik," tuturnya.
Mengetahui hal ini, warga Jakarta pun menyambut antusias, salah satunya Wahyu.
“Kalau dari warga pastinya terus dukung perubahan dan upaya yang dilakukan PAM Jaya. Karena, ini semua kan untuk mewujudkan ketersediaan air bersih di Jakarta,” katanya.