TRIBUNNEWS.COM - Kinerja Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dinilai sangat baik selama hampir dua tahun terakhir ini memimpin Jakarta.
Ketua Umum Pemuda Cinta Tanah Air (PITA) Ervan Purwanto, misalnya, menganggap Heru berhasil melakukan sejumlah terobosan untuk menyelesaikan beragam permasalahan di Jakarta.
Seperti keberhasilan Pj. Gubernur Heru Budi merampungkan pembangunan Sodetan Ciliwung untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Belum lagi komitmennya di bidang transportasi dengan terus mengebut pembangunan LRT (Light Rail Transit) Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai dan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran Hotel Indonesia (HI)-Kota.
"Sebagai birokrat yang kaya dengan pengalaman di lingkup Jakarta, Pak Heru tentu hafal betul apa yang harus dikerjakan sebagai Pj. Gubernur,” ucapnya.
Di bawah kepemimpinan Heru Budi, berbagai upaya juga ditempuh untuk mengatasi stunting. Ia menargetkan, angka stunting tahun ini bisa turun menjadi 13,2 persen, dari sebelumnya 17,6 persen pada 2023.
Dengan pengalaman birokrasi yang dimilikinya, Heru juga dinilai sukses mengorkestrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga meraih penghargaan di beberapa sektor.
Teranyar, Heru menyabet penghargaan dalam Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah untuk tingkat provinsi yang diselenggarakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Tempo Media Group. Dalam ajang tersebut, Heru meraih nilai tertinggi dalam kategori Apresiasi Khusus Fiskal Sangat Tinggi berkat upayanya menjaga inflasi di Jakarta.
"Kerja nyata pak Heru dibuktikan dengan prestasi, penghargaan, dan progres pembangunan kota. Kemampuan itu yang selayaknya kini beliau terapkan di ruang yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Ervan menambahkan, sebagai figur yang memahami betul kultur Jakarta, Heru telah menunjukkan kemampuannya dalam menjaga stabilitas kota di tengah keragaman budaya masyarakat. Apalagi, saat ini ia memimpin Jakarta pada masa transisi, setelah pemerintah memutuskan untuk memindahkan ibu kota negara ke Nusantara.
Menurutnya, kinerja Heru Budi selama hampir dua tahun terakhir ini memimpin Jakarta patut diapresiasi.
"Pak Heru pula yang ikut mengawal ketika peralihan status Jakarta dari Ibu Kota ke Daerah Khusus. Tidak bisa dipungkiri, Pak Heru punya andil besar menjaga stabilitas kota dan kemampuannya mengawal momentum transisi itu sudah teruji,” kata Ervan.
Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan Pemilu dan Pilpres 2024 di Jakarta yang lancar. Pj. Gubernur Heru berhasil menghadirkan suasana yang kondusif dan aman bagi warganya. Meski atmosfer politik cukup panas, kondisi Jakarta kala itu relatif tertib.
Baca juga: Antisipasi Banjir Jakarta, Pj Gubernur Heru Keruk Sedimen Lumpur dan Grebek Sampah
"Tidak ada suasana yang membuat warga resah. Semua berjalan dengan baik untuk ukuran situasi pilpres,” tutur Ervan.
Apresiasi terhadap kinerja Pj. Gubernur Heru disampaikan pula Wakil Ketua Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak. Ia mengemukakan, Heru Budi sangat piawai dalam menangani masalah yang dialami warga Jakarta.
Ia pun mengungkapkan, Heru berhasil menjalankan roda pemerintahaan dengan sangat baik. Salah satu indikatornya ialah respons cepat Pemprov DKI Jakarta dalam menanggapi setiap pengaduan masyarakat.
"Saya kasih contoh, saat periode (2019-2024) lalu, saya di Komisi E. Ketika anggota DPRD mewacanakan pendidikan gratis di sekolah swasta, beliau langsung menyambutnya,” paparnya.
Ia pun mencontohkan kasus yang terjadi beberapa waktu lalu, saat ribuan guru honorer mengadu di media lantaran kehilangan pekerjaan mereka. Heru langsung menanggapi aduan tersebut, dengan mengangkat mereka menjadi guru berstatus Kontrak Kerja Individu (KKI).
Langkah ini disebut Jhonny cukup bijak, lantaran para guru KKI dapat kembali bekerja dengan standar gaji yang lebih baik dibandingkan saat mereka masih berstatus honorer.
"Contoh juga kayak kasus guru honorer ribuan, yang belum diangkat nanti menjadi KKI, beliau bisa memberikan percepatan, sehingga mereka semua bisa diangkat (statusnya),” urainya.
Melihat rekam jejak Heru yang sangat baik selama hampir dua tahun terakhir memimpin Jakarta, Jhonny berharap, masa jabatannya sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta yang akan berakhir pada 17 Oktober 2024 mendatang, bisa kembali diperpanjang. Hingga Gubernur Jakarta definitif hasil Pilkada 2024 dilantik pada awal 2025 mendatang.
Baca juga: Pengakuan Nasional: Heru Budi Raih Nilai Tertinggi dalam Apresiasi Penjabat Kepala Daerah