TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar jenis imunisasi dasar lengkap yang wajib diberikan sejak bayi baru lahir.
Dengan sejumlah imunisasi dasar ini, dapat digunakan untuk mencegah penularan penyakit stunting.
Pasalnya, stunting merupakan permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada balita saat masa pertumbuhan.
Dikutip dari laman Universitas Diponegoro, penyakit stunting dapat dicegah melalui program 5 pilar percepatan pencegahan stunting, satu di antaranya yakni pemenuhan gizi spesifik dengan cara imunisasi.
Aturan tersebut tertuang dalam UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 132 ayat (3).
Dalam pasal tersebut berbunyi, “Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.”
Baca juga: Apakah Stunting Bisa Diobati? Ini Penjelasannya
Oleh sebab itu, pemerintah mulai mencanangkan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Adapun jenis imunisasi dasar lengkap yang dianjurkan oleh pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yakni:
Imunisasi Dasar Lengkap
Berikut jenis imunisasi dasar beserta waktu pemberiannya:
1. Usia 0 Bulan
- Imunisasi Hepatitis B (kurang dari 24 jam)
2. Usia 1 Bulan
- Imunisasi BCG untuk mencegah penularan tuberculosis
- Imunisasi OPV untuk mencegah penyakit polio
3. Usia 2-4 Bulan
- Imunisasi DPT untuk mencegah difteri
- Imunisasi hepatitis B
- Imunisasi HiB untuk mencegah meningitis dan pneumonia
- Imunisasi OPV untuk mencegah polio
- Imunisasi IPV untuk mencegah polio
Baca juga: Ciri-ciri Anak Stunting, Lengkap dengan Cara Mencegahnya
4. Usia 9 Bulan
Imunisasi MR untuk pencegahan campak
5. Usia 12-18 Bulan
- Imunisasi DPT
- Imunisasi hepatitis B
- Imunisasi HiB 4
- Imunisasi MR
6. Usia 18-24 Bulan
Dikutip dari laman Kemkes, pada usia ini bayi wajib mendapatkan imunisasi lanjutan.
Imunisasi lanjutan yang diberikan yakni DPT-HB-Hib 1 dosis, berfungsi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, pneumonia, dan meningitis.
Selain itu, juga ada pemberian imunisasi campak rubella 1 dosis.
7. Anak Sekolah Dasar (SD)
Ketika anak berada di sekolah dasar, maka akan mendapatkan imunisasi lanjutan dalam program BIAN.
Imunisasi yang diberikan kepada anak SD yakni:
- Imunisasi campak rubella dan DT pada anak kelas 1
- Imunisasi tethanus diphteria td pada anak kelas 2 dan kelas 5
Selain itu, pemerintah juga menambahkan jenis imunisasi yang wajib diberikan bagi anak SD, di antaranya yakni:
- Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk pencegahan penyakit radang paru, radang selaput otak, radang telinga yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus.
- Vaksin Rotavirus untuk mencegah penyakit diare berat dan komplikasinya yang disebabkan oleh virus Rota.
- Vaksin Human Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks) pada wanita.
Baca juga: Penyebab Stunting pada Anak Selain Masalah Gizi dan Langkah Pencegahannya
Manfaat Imunisasi
1. Membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu
2. Membentuk kekebalan kelompok dan melindungi kelompok masyarakat yang rentan
3. Membatasi penularan kepada kelompok usia dewasa atau orang tua
Dampak jika Imunisasi Tidak Lengkap
1. Mudah tertular penyakit
2. Menularkan penyakit
3. Tidak terbentuk kekebalan
4. Kecacatan dan kematian
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)