News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tujuan Terkait

AQUA Wujudkan Komitmen Hijau dengan Aksi Bersihkan Danau Toba Bersama Pandawara Group

Penulis: Nurfina Fitri Melina
Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dok. AQUA - AQUA, bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Pandawara Group, dan masyarakat setempat, sukses menggelar Clean-Up Action! di Desa Lumban Suhi Suhi, Samosir. Dalam waktu kurang dari tiga jam, mereka berhasil mengumpulkan 12 ton eceng gondok.

TRIBUNNEWS.COM - AQUA, pelopor perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang telah lebih dari lima dekade menyediakan air minum berkualitas bagi masyarakat Indonesia, kembali menegaskan komitmennya terhadap kelestarian lingkungan melalui serangkaian aksi nyata di kawasan Danau Toba, salah satu destinasi wisata prioritas di Indonesia.

Bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Pandawara Group dan masyarakat setempat, AQUA menggelar “Clean-Up Action!” di Desa Lumban Suhi Suhi, Kabupaten Samosir, pada tanggal 24 Oktober 2024. Dalam waktu kurang dari tiga jam, kegiatan ini berhasil mengumpulkan 12 ton eceng gondok yang mengganggu kelestarian lingkungan di sekitar Danau Toba. 

Keberadaan eceng gondok sebagai tanaman pengganggu di sekitar lingkungan danau menjadi perhatian karena dikhawatirkan dapat menghambat aliran air, mengurangi kadar oksigen dalam air, dan menyebabkan kerusakan pada habitat ikan dan flora air lainnya. Oleh karena itu, pengendalian eceng gondok sangat penting untuk kesehatan ekosistem danau.

Sebagai hasil dari aksi bersih-bersih danau ini, dari seluruh eceng gondok yang terkumpul, 90 persen diantaranya akan dimanfaatkan menjadi pupuk, sementara sisanya disumbangkan ke fasilitas pengolahan khusus, dimana eceng gondok dapat dijadikan bahan baku berbagai bahan kerajinan tangan. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye “100% Murni, 100% Petualangan Indonesia,” yang bertujuan mempromosikan destinasi wisata prioritas dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan selama perjalanan wisata.  

Kabupaten Toba, sebagai salah satu wilayah penyangga destinasi wisata Danau Toba, menghadapi tantangan dalam penanganan sampah rumah tangga, industri, maupun sektor pariwisata. Berdasarkan Data Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, Badan Riset dan Inovasi Nasional, sejak tahun 2022, Kabupaten Toba menghasilkan rata-rata 31.794 ton sampah per tahun. Dari jumlah tersebut, hanya 0,94% sampah yang berhasil dikurangi, 37% ditimbun di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), dan 62% lainnya tidak terkelola dengan baik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Edison Pasaribu turut hadir dalam aksi bersih-bersih Danau Toba. Beliau menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menjaga kelestarian lingkungan. 

“Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan lingkungan di Danau Toba, khususnya masalah eceng gondok yang harus segera ditanggulangi. Karena eceng gondok sangat cepat pertumbuhannya, kami harapkan semua kabupaten di kawasan Danau Toba ikut berperan. Kami berharap inisiatif ini bisa menginspirasi banyak pihak,” ujar Edison.

Baca juga: Tidak Semua Air Minum Aman, Ini Keunggulan AQUA Galon untuk Kesehatan

  dok. AQUA - Dalam upaya pengendalian eceng gondok yang mengganggu kelestarian lingkungan di sekitar Danau Toba, AQUA, bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Samosir, Pandawara Group, dan masyarakat setempat, menggelar aksi bersih-bersih.

Inisiatif Keberlanjutan AQUA untuk Masa Depan Danau Toba

AQUA telah aktif mendukung kelestarian lingkungan di kawasan Danau Toba sejak tahun 2020. Berkolaborasi dengan masyarakat, AQUA mendirikan Rumah Daur Ulang (RDU) untuk mengelola sampah. Di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, misalnya, Bank Sampah Tarhilala mampu mengumpulkan hingga 20 ton sampah per bulan, termasuk plastik, karton, kaleng, dan botol kaca.

Namun saat ini, dengan luas 112.790 hektar, Danau Toba sedang menghadapi permasalahan lingkungan yang lebih serius. Sekitar 381,8 hektar permukaannya tertutup eceng gondok. Permasalahan tersebut meluas hingga mencakup sekitar 23 kecamatan di tiga kabupaten: Tapanuli Utara, Toba, dan Simalungun. Menanggapi masalah tersebut, AQUA melakukan berbagai inisiatif yang tidak hanya terbatas pada pengumpulan sampah plastik, tetapi juga limbah eceng gondok.  

Limbah eceng gondok yang terkumpul kemudian diolah di Bank Sampah Eceng Gondok di Sitanggang Bau, Desa Parsaoran Satu, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Di sini, eceng gondok diolah menjadi kerajinan tangan, seperti tas, topi, dan sandal yang kemudian dipasarkan di hotel serta toko oleh-oleh di sekitar Danau Toba. Selain itu, eceng gondok juga dapat diolah menjadi pupuk organik, pakan ternak, dan bahan baku biogas.  

AQUA juga aktif melakukan edukasi lingkungan bagi masyarakat di kawasan Danau Toba melalui gerakan #BijakBerplastik. Dirintis pada tahun 2018, gerakan ini merupakan program daur ulang dan pengumpulan botol plastik bekas, dengan tiga fokus utama, yaitu pengembangan infrastruktur pengumpulan sampah, edukasi kepada konsumen dan masyarakat, serta inovasi kemasan produk.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini