Laporan Wartawan Tribun, Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Pada tulisan sebelumnya, Tribunnews.com menurunkan tulisan, kisah ibu rumahtangga bernama Titik Alwi, 30, yang merasakan perih, gatal dan bintik-bintik pada kulit wajahnya akibat penggunaan kosmetik berbahaya (mengandung racun kimia). Baca kisahnya, klik di sini! Ini pelajaran berharga bagi kaum Hawa agar berhati-hati memilih kosmetik. Jangan sampai maunya cantik, malah bergidik!
Tribunnews.com pun penasaran. Apa sih produk-produk kosmetik pemutih yang dia pakai dan bikin iritasi wajah itu? Titik lantas memberi izin Tribun memeriksa satu persatu koleksi pemutih wajah yang dia miliki.
Salah satunya, sebuah produk pemutih wajah 'bikinan Korea’ (karena tertulis 'made in Korea') dengan inisial merek LG. Di dekat logo LG tertulis 'moist whitening.”
Tidak tertera stiker halal MUI atau sertifikat amat pakai dari Badan POM. Tidak pula tertera daftar komposisi bahan yang dipakai. Semua ditulis dalam bahasa dan tulisan berhuruf Tionghoa (China). Kecuali tulisan SPF 70+++.”
Titik juga memakai krim bengkuang dengan merek berinisial 'D.’ Warna kemasannya hijau. Ada juga bedak wajah pemutih dengan merek berinisial 'K.’ Kemasannya berbentuk bulat pipih putih, tertera keterangan 'made in Japan.’ Tak ada keterangan komposisi bahan, apalagi sertifikat aman pakai dari Badan POM.
Ada juga kosmetik berbentuk cairan pembersih wajah. Dalam kemasannya, ini produksi dari sebuah pabrik kosmetik di Davao City, Filipina. Ada logo halal’ dan komposisi bahan, tapi tak tertera sertifikat Badan POM. Mereknya berinisial 'B.’ Semua keterangannya berbahasa Inggris, tapi tulisannya amat kecil-kecil dan sulit dibaca.
Wanita ini juga memakai 'krim siang.’ Ini kemasannya malah sama sekali tidak tertulis keterangan apapun, kecuali merek saja. Ada juga krim pemutih dengan inisial merek 'D.’ Kemasannya berbahasa dan berhuruf Tionghoa (China) kecuali tulisan’Days whitening removing Cream’. Tak tertera komposisi bahan dan sertifikat aman pakai.
Ada juga losion dengan inisial merek 'i’ produksi pabrik kosmetik berlokasi di Malang, Jawa Timur. Tak tertera keterangan sertifikat aman pakai tapi tertulis komposisi bahan-bahannya.
Antara lain: methyl paraben, alkohol, sodium laureth sulfate, deionized water, citric acid, fragrance, preservative dan sederet bahan lainnya. Dari sekian merek kosmetik itu, ada satu kosmetik koleksi dia yang kemasannya cukup menarik perhatian.
Karena dalam kotak kemasannya tertera tulisan besar-besar berwarna merah berbunyi 'Tidak mengandung HYDROQUINON & MERCURY.” Ada juga tertulis 'Tidak menimbulkan iritasi dan ketergantungan. Krim pemutih ini inisial mereknya 'F.’
Ada tulisan 'diproduksi dokter ahli kulit, Jakarta – Indonesia’ POM CD: 1004401446. Produk ini juga menuliskan sederet keterangan 'khasiat dan kegunaan.’
Antara lain: Mencerahkan kulit dan waktu singkat, tidak ada efek ketergantungan, melindungi kulit dari sinar ultraviolet, menyamarkan flek hitam, mengurangi kerutan dan penuaan dini, membantu meredakan jerawat dan bekas jerawat, aman tidak bikin merah serta mengandung kolagen.
Tertulis pula 'Cocok untuk luka gores’ dan 'Mengangkat sel kulit mati pada wajah’ dan seabrek keterangan menarik perhatian lainnya.