Tak hanya sampai di situ, Dafi juga merintis usaha pemasok kopi arabika Gayo untuk Yogyakarta. Hasilnya cukup menjanjikan, tiap bulan dia menyuplai 400 Kg kopi biji arabika ke berbagai pelanggan.
"Saya terus berupaya mendapatkan pasar lebih luas lagi di Yogyakarta. Selama ini ada kesan kita kekurangan promosi," kata Dafi.
Baik Dafi dan Morenk mendapatkan pasokan kopi arabika dari Tanah Gayo. Mereka menjalin kerjasama dengan usahawan lokal dan petani.
Morenk dan Dafi Hasballah adalah seniman disain grafis Aceh. Karya-karya keduanya bertebaran di berbagai produk, antara lain kulit buku, kaos, baliho, dan sejumlah media promosi lainnya.
Morenk pernah mendapat pendidikan grafis di Akademi Disain Grafis Yogyakarta, dan IAIN (kini UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sementara Dafi juga menjalani sejumlah kursus, termasuk di Singapura.
Keterlibatan keduanya dalam bisnis kopi, awalnya karena kecanduan terhadap kopi arabika. Dafi dan Morenk sampai sekarang tak kuasa membebaskan diri dari kuasa sihir arabika Gayo.
"Kita memiliki sumber daya alam perkebunan yabg luar biasa. Terbaik di dunia untuk aroma dan citarasa. Tapi selama ini kopi Gayo banyak dinikmati di luar negeri. Karena itulah sekarang kita ingin membumikannya di negeri sendiri," kata Dafi. (*)