Dari situlah masa keberuntungan Tian mulai mendekat.
Ia mulai menerima honor yang menjanjikan dari sulap.
Suatu hari ia mendapat ide untuk menjual even dari beberapa grup boyband dan girlband terkenal di Indonesia.
Hanya bermodalkan mulut, Tian ternyata bisa menjalani bisnis tersebut.
Bisnisnya pun makin berkembang dan semakin sukses hingga sekarang.
Di balik masa kecilnya yang suram, Tian ternyata bisa tumbuh menjadi pria yang hebat dan membanggakan.
Kasih sayang dari neneknya, adalah salah satu hal yang menjadikan dia seperti sekarang.
Niat Tian cuma satu, ia ingin mengubah hidupnya dan membahagiakan neneknya.
Jadi, apapun yang terjadi, meskipun banyak kesulitan yang ia hadapi, ia tetap maju. (*/tribunsolo/galuh palupi swastyastu)