TRIBUNNEWS.COM - Jakarta adalah sebuah kota besar yang memiliki tingkat penduduk cukup padat. Banyak orang yang hijrah ke Jakarta demi untuk kehidupan yang lebih baik.
Tidak heran, saat hari kerja terutama saat siang hari, kepadatan kota Jakarta semakin bertambah, karena banyaknya orang yang berasal dari luar Jakarta, sedang bekerja di sana.
Gaya hidup sebagian orang Jakarta sangat modern, sehingga bagi yang mengikuti gaya hidup semacam ini, harus berhati-hati karena bisa membuat kantong jebol.
Sibuknya aktivitas keseharian di Jakarta juga cenderung membuat orang menjadi Latte Factor atau mengeluarkan uang dalam jumlah yang kecil namun cukup sering dan merupakan kebiasaan buruk.
Inilah 5 kebiasaan orang Jakarta yang bikin dirinya tak bisa jadi kaya:
1. Meminum Kopi Mahal
Bukan hanya warga Amerika saja yang suka minum kopi mahal, ternyata sebagian warga Jakarta juga suka minum kopi mahal.
Jika Anda ke Jakarta akan mudah sekali menjumpai gerai atau kafe kopi yang menawarkan berbagai jenis kopi nikmat.
Kisaran harga secangkir kopi yang mereka tawarkan tentunya cukup mahal, yaitu Rp 40.000 – Rp 50.000. Bisa dibayangkan jika Anda cukup sering minum kopi di sana, 3 kali dalam seminggu saja, pengeluaran sudah mencapai Rp 480.000 – Rp 600.0000 per bulan.
Hindari pengeluaran seperti ini dengan membeli kopi yang berdiskon yang bisa lebih murah dari harga di atas. Selebihnya Anda masih bisa menabung.
2. Taksi Sebagai Transportasi Utama
Naik taksi memang lebih nyaman, kita akan dijemput dan diantar hingga ke tujuan kita. Namun, Anda coba perhitungkan, ongkos naik taksi tidak murah. Setidaknya sekali jalan mungkin harus mengeluarkan Rp 50.000.
Satu bulan Anda bisa mengeluarkan bujet taksi sebesar Rp1 juta.
Sebaiknya kurangi kebiasaan naik taksi, masih ada alternatif transportasi lainya, seperti bus Transjakarta, bus umum Metro Mini atau Kopaja. Jasa transportasi online yang sedang promo juga bisa Anda manfaatkan.