2. Atur bokeh
Kedua, mengatur bokeh. Rany Ramadhany mengakui bahwa foto-foto kekinian kerap mengagungkan efek bokeh.
Salah satu fitur yang diandalkan Galaxy J7+ bertajuk “Live Focus” memungkinkan pengguna mengatur tingkatan dan area bokeh pada suatu foto sesuka hati.
“Saya suka Live Focus di Galaxy J7+ karena bokehnya bisa di-adjust setelah mengambil foto,” Rani menuturkan.
“Biasanya dulu kalau mau bokeh harus bawa kamera yang berat, sekarang Galaxy J7+ saja sudah cukup dan muat di tas,” ia menambahkan.
3. Miliki ciri khas
Ketiga, menentukan ciri khas tone dan mood. Rani menilai tone yang sama dan konsisten untuk linimasa Instagramnya merupakan hal yang penting.
Menjaga tone bisa dilakukan saat mengedit foto, sementara mood bisa dipertahankan dengan fokus pada tema Instagram yang diinginkan.
4. Jangan salah pilih angle
Keempat, menentukan angle yang pas adalah hal yang juga tak kalah pentingnya.
Sama seperti teori fotografi dasar, Rani mengatakan pengambilan angle sebaiknya dipatok ke satu objek yang ingin difokuskan. Jangan fokus ke banyak objek, sebab less is more.
5. Atur zoom
Kelima, mengontrol pemakaian zoom. Menurut Rani, ada objek-objek tertentu yang sulit dijepret dari dekat sehingga zoom akan sangat membantu.
Kendati demikian, sebaiknya foto di Instagram tidak dijepret dengan zoom yang berlebihan karena resolusinya bakal turun dan pecah.
6. Selipkan video
Keenam, menyisipkan video yang bercerita.
Menjepret foto di Instagram dengan konsisten bisa membuat linimasa menjadi apik.
Namun, di era perkembangan video, ada baiknya menyisipkan pula konten visual bergerak pada linimasa Instagram.
7. Pilih aplikasi yang pas
Ketujuh, memilih aplikasi edit foto yang cakap. Ada dua aplikasi yang paling disukai Rani Ramdhany, yakni Snapseed dan Lightroom.
“Keduanya bagus untuk edit tone warna dan sharpness. Kalau untuk edit video ada Splice supaya nggak ribet edit di komputer,” kata Rani . Amanda Hanaria/Nova.id