Data pribadi kita itu bagi seorang pemasar tentu menjadi berlian yang tak ternilai harganya di mata pengiklan dunia maya.
Tak ada jaminan bahwa data-data kita tak jatuh ke tangan pihak ketiga.
Tak jauh berbeda, pakar anti-virus Alfons Tanujaya dari perusahaan Vaksincom, juga menekankan kepada upaya pembuat kuis untuk mendapatkan sebanyak mungkin pengguna.
Baca: Beri Komentar Menohok Pada Toko Kue yang Tolak Ucapan Selamat Natal, Chef Juna Minta Maaf
Jika layanan mereka makin populer, maka akan memberikan keuntungan finansial yang makin besar untuk pembuatnya.
Lepas dari soal data-data pribadi tadi, jika kita telaah hasil kuis itu sebenarnya tidak berguna bagi kita. Sekadar lucu-lucuan yang tidak lucu kata seorang teman sebab tak jarang malah “membuka aib” kita.
Dalam kasus tes IQ secara daring, banyak soal ujian yang mungkin dirancang secara asal dan tentu saja jawabannya juga asal, karena tujuan utama si pengelola situs bukan ingin mengukur IQ pengguna, tetapi menggali data pribadi Facebook sebanyak mungkin.
Bisa jadi hasil tes IQ itu sepenuhnya keliru.
Baca: Brosur CELUP Kampanye Antisusila Bikin heboh Netizen, Ngajak Orang Pergoki yang Lagi Pacaran
Di Indonesia, situs yang diketahui sering menyediakan kuis-kuis itu antara lain Vonvon.me, Testony.com, NameTests.com, Pengintip.us, sampai yang level internasional adalah Test-IQ.com atau IQ-Test-Results.com untuk urusan tes kecerdasan yang tentu saja belum jelas jundrungannya. Untuk mengecek kepribadian ada CheckMyPersonality.com.
Beberapa situs seperti IQ-Test-Results.com, ternyata meminta biaya bulanan yang berulang untuk pengguna terdaftar.
Lalu situs CheckMyPersonality.com ternyata meminta persetujuan dari pengguna untuk "memverifikasi akun kartu kredit Anda yang valid".
Enggak berhenti sampai di situ, CheckMyPersonality.com ternyata juga meminta wewenang untuk menggali semua jenis informasi tentang penggunanya.
Baca: Pacaran Beda Agama, Begini Keseruan 7 Seleb Ini Rayakan Momen Natal dengan Kekasih