Pada abad ke-15, di Eropa mulai muncul bentuk setrika seperti yang kita kenal sekarang. Hanya saja permukaan besinya yang dipanaskan di dalam sebuah kotak pemanas yang dibakar dengan batu bara.
Setiap lempeng besi memiliki celah untuk menyelipkan gagangnya agar bisa diganti-ganti. Kelemahannya, jelaga pembakaran ternyata begitu banyak sehingga bisa menempel di besi lalu membekas di baju.
Sebelum masuk ke zaman listrik, setrika sempat dibuat dengan pembakaran gas. Tentu yang bisa memakai hanya rumah-rumah yang berlangganan gas.
Namun risikonya ternyata setrika bisa menjadi lemah, meledak, dan menyebabkan kebakaran. Maka setrika semacam ini tidak pernah begitu populer, dan untunglah muncul listrik.
Berita ini sudah tayang di intisari berjudul Sejarah Setrika: Biar Baju Tidak Kusut dan Cemberut