TRIBUNNEWS.COM - Membesarkan 3/4 anak atau bahkan lebih itu mungkin sulit bagi beberapa ibu daripada hanya membesarkan 1 atau 2 anak saja.
Namun, ternyata memiliki banyak anak juga memiliki manfaat tersendiri bagi seorang ibu.
Memiliki banyak anak akan mengisi hidup Anda dengan banyak hal menarik, cinta yang luar biasa dan menjamin perawatan dan dukungan Anda saat lansia nanti.
Selain itu, para ahli menemukan bahwa semakin banyak anak yang Anda miliki, semakin lama hidup Anda dan penjelasan yang mereka berikan pun tampaknya cukup meyakinkan.
Dilansir dari Bright Side pada Jumat (1/3/2109), berikut ini beberapa studi ilmiah yang menjelaskan mengapa dan bagaimana memiliki banyak anak dapat memperpanjang hidup seorang wanita:
1. Penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak anak yang dimiliki seorang wanita, semakin tinggi harapan hidupnya.
Sebuah tim peneliti dari Universitas New South Wales mempelajari sekelompok besar orang Australia yang lebih tua untuk mengetahui bagaimana ketiadaan atau kehadiran anak-anak (dan jumlah mereka) memengaruhi harapan hidup wanita.
Baca: Dari Keluarga Sederhana, Hal Ini Jadi Faktor Sukses Karier Sani Rizki di Timnas dan Kepolisian
Ternyata, wanita yang memiliki 2 anak memiliki risiko kematian 17% lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki anak.
Wanita dengan 3 anak menunjukkan risiko kematian yang lebih rendah, yakni 20% lebih sedikit, dan pola ini berlanjut dengan jumlah anak yang lebih banyak.
2. Melahirkan banyak anak memperlambat penuaan sel, salah satu teori menunjukkan hal tersebut.
Studi yang dilakukan oleh tim ahli dari Simon Fraser University di Kanada telah menunjukkan bahwa wanita yang memiliki anak lebih cenderung memperlambat proses penuaan sel-sel tubuh mereka.
Profesor ilmu kesehatan, Pablo Nepomnaschy dan peneliti postdoctoral, Cindy Barha mempelajari wanita dari Guatemala yang menunjukkan tanda-tanda umur panjang.
Namun, teori yang lebih tua menyatakan bahwa wanita yang melahirkan banyak anak justru lebih cepat tua karena sebagai dampak 'melahirkan anak-anak dapat merampas energi sel-sel tubuh mereka.'
Teori ini pun segera dipatahkan oleh studi baru menunjukkan hasil yang berlawanan.