Perang Khaibar yang terjadi di tahun ketujuh hijriyah juga terjadi di bulan Muharram.
Perang ini menandai penumpasan total kaum Yahudi yang suka bikin kekacauan dan perpecahan di kota Madinah.
Baca: 1 Muharram 1441 H Jatuh Pada 1 September 2019, ini Hukum Doa Menyambut Tahun Baru Islam
Amalan Sunnah
Dari uraian di atas nyatalah bagi kita, bahwa hari Asyura dan bulan Muharram merupakan hari dan bulan bersejarah yang diagungkan dari masa ke masa.
Adapun terkait amalan di bulan Muharram, dikutip dari berbagai Konsultasisyariah.com, berikut beberapa amalan yang dicontohkan Rasulullah SAW.
Memperbanyak Puasa
Bulan Muharram adalah satu di antara bulan haram selain bulan Rajab, Dzulqaidah, dan Zulhijah, amalan sholih yang diperintahkan saat itu adalah memperbanyak berpuasa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu. [at Taubah/9:36]
Dari Abu Hurairah radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أفضل الصيام بعد رمضان ، شهر الله المحرم
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadlan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim)
Baca: Bacaan Niat & Keutamaan Puasa Asyura & Puasa Tasua untuk Sambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H
Puasa Asyura 10 Muharram