Inilah panduan salat minta hujan. Lengkap dengan bacaan niat dan tata cara salat Istisqa.
TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dampak karhutla pun semakin meluas karena masih banyak titik api yang belum berhasil dipadamkan.
Berdasarkan data terakhir dari BMKG, terdeteksi asap di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat.
Kemudian, di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Semenanjung Malaysia, Serawak Malaysia, dan Singapura.
Musim kemarau yang berkepanjangan juga jadi penyebab dampak karhutla yang belum bisa teratasi.
Baca: Hari Kedua Tinjau Karhutla, Jokowi Ikut Salat Istisqa Minta Turun Hujan di Riau
Baca: Sebelum Tinjau Karhutla, Jokowi Gelar Salat Minta Hujan di Masjid Kompleks Lanud Pekanbaru
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, puncak musim kemarau 2019 terjadi pada Agustus-September 2019.
Selain kebakaran hutan, dampak dari tidak turunnya hujan yang cukup panjang ini membuat kekeringan ekstrem berstatus awas terjadi.
Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan salat minta hujan atau salat Istisqa.
Sementara bagi yang beragama non-muslim bisa berdoa di tempat ibadah masing-masing untuk meminta hujan.
Demikian dikutip Tribunnews.com dari surat imbauan yang dirilis Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kalimantan Tengah.
Salat Istisqa termasuk salat sunnah yang dianjurkan sekali sebab Rasulullah SAW telah melaksanakannya.
Rasulullah SAW juga memerintahkannya kepada orang-orang serta ikut pergi ke tempat pelaksanaan salat Istisqa.
Di antara dalil yang menunjukkan disyariatkannya salat Istisqa adalah hadis Abdullah bin Zaid.