Baca: VIRAL Cerita Layangan Putus, Salahkah Kita Curhat di Media Sosial? Begini Penjelasan Psikolog
Seorang istri membutuhkan orang yang tepat untuk mencurahkan isi hatinya.
Dosen Fakultas Psikologi UMM ini mengatakan, orang tersebut bisa orangtua yang bijaksana, teman dekat, atau tenaga profesional seperti psikolog bahkan juga ahli agama.
"Jangan sembarang pilih orang, jika salah justru bisa terimbas buruk," tambahnya.
Hudaniah melanjutkan, tahapan penyaluran emosional kepada orang yang tepat merupakan langkah pertama yang perlu dilakukan seorang istri.
Langkah tersebut bertujuan agar keputusan-keputusan penting tidak diambil dalam keadaan psikologis yang masih terguncang.
"Dia masih emosi yang tidak stabil, nanti mintak cerai lah, atau mengusir, bisa juga hal negatif lainnya," ungkap Hudaniah.
"Ini bisa berefek jauh lebih buruk dari keadaan yang sebenarnya," lanjutnya.
Baca: Kisah Haru dan Inspiratif Pemilik Babalu Cafe, dari Dihina Orang hingga Ditinggal Pergi Orangtua
Setelah psikologis mulai stabil, tahapan selanjutnya istri sudah bisa diajak untuk berfikir secara objektif.
"Dia sudah bisa dibantu mengevaluasi keadaan secara objektif," tambah Hudaniah.
Di sini Hudaniah kembali menekankan betapa pentingnya memilih orang sebagai wadah penyaluran emosi seorang istri.
Ketika salah memilih orang tentu akan memberikan respon yang tidak tepat sesuai keadaan sebenarnya.
"Orang yang tepat memberikan respon yang tepat pula," katanya.
Memilih bercerai atau bertahan?