Tahun 1975 sebagai mahasiswa Fisipol di UISU, serta 19 Juli 1990 menyelesaikan sidang akhir dalam rangka memperoleh gelar doctoranda untuk Jurusan Ilmu Sosial Politik UISU.
Karier
Sosok Ani Idrus memulai profesi sebagai wartawan tahun 1930 dengan mulai menulis di majalah Panji Pustaka Jakarta.
Kemudian, tahun 1936 bekerja pada Sinar Deli Medan sebagai pembantu pada majalah Politik Penyedar.
Selanjutnya, tahun 1938, Ani Idrus menerbitkan majalah politik Seruan Kita bersama-sama H. Moh. Said dan 1947 menerbitkan Harian Waspada juga bersama H Moh Said.
Dua tahun kemudian, 1949, menerbitkan majalah 'Dunia Wanita'.
Ia menjabat Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Harian Umum 'Waspada', Majalah 'Dunia Wanita' dan edisi Koran Masuk Desa (KMD, dan Koran Masuk Sekolah) sejak tahun 1969 sampai 1999.
Pada tahun 1988, ia menerima anugrah 'Satya Penegak Pers Pancasila dari Menteri Penerangan RI (Harmoko), di Jakarta, dimana hanya diberikan pada 12 tokoh pers nasional.
Selain itu, tahun 1990, ia juga menerima penghargaan dari Menteri Penerangan RI sebagai wartawan yang masih aktif mengabdikan diri di atas 70 tahun di Ujungpandang (sekarang Makassar).
Pada tahun 1990, ia menyampaikan makalah pada seminar Peranan Surat Kabar Sebagai Pers Pembangunan di Daerah yang diselenggarakan oleh Fisipol UISU dan diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dengan pembanding malah Yoesoef Sou'yb.
Sebagai wartawati senior, Ani Idrus juga ikut mendirikan dan membina organisasi PWI.
Tahun 1951 turut mendirikan organisasi PWI Medan, dan menjadi pengurus.
Tahun 1953-1963, berturut-turut menjabat sebagai Ketua PWI Kring Medan.
Tahun 1959 mendirikan 'Yayasan Balai Wartawan' Cabang Medan, dan dipilih sebagaiketua, selanjutnya mendirikan 'Yayasan Akademi Pers Indonesia' (API) dan menjabat sebagai wakil ketua.