Keterampilan ini dapat dilatih dengan mengajarkan anak berbagi dan membiasakannya mengucap terima kasih hingga meminta maaf saat berbuat salah.
"Ketika punya minum dibagi, atau temannya dibikinin misalnya, itu melatih empati bisa berbagi dengan yang lain," jelas Adib.
"Lalu mengajarkan mengucapkan terima kasih, mudah memafkan, dan meminta maaf jika salah," sambungnya.
8. Pihak sekolah benar-benar ramah terhadap anak
Menurut Adib, sekolah yang ramah terhadap anak merupakan sekolah yang memiliki perimbangan antara jumlah guru dan muridnya.
"Artinya, jumlah guru dan siswa itu seimbang," kata Adib.
"Kalau satu guru banding 40 siswa itu kebanyakan, kalau bisa satu guru banding 25 siswa, itu masih wajar," sambungnya.
Adib menuturkan, dengan menerapkan keterampilan tersebut pada anak, maka kemungkinan seorang anak menjadi korban bullying sangatlah kecil.
"Kemungkinan kalau punya keterampilan ini, kemungkinan bullying sangat kecil ya," kata Adib.
Adib menambahkan, orangtua sebaiknya tidak melakukan kekerasan pada anak karena hal itu akan sangat mempengaruhi perilaku anak dalam menyikapi teman-temannya.
Seorang anak yang terbiasa menerima kekerasan di rumah, akan melakukan kekerasan pula pada teman-temannya.
'"Kalau ada kekerasan terhadap anak, orang tuanya juga perlu konseling supaya anaknya tidak melakukan kekerasan pada orang lain," ujar Adib. (Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (Kompas.com)