TRIBUNNEWS.COM - Anda pasti pernah mendengar pernyataan serupa ini: bagi perokok konvensional yang ingin berhenti merokok namun mengalami kesulitan, beralih ke vape bisa jadi solusi alternatif. Nyatanya, apa yang selama ini Anda dengar bukan sekadar mitos.
Terlepas dari itu, meski risiko kesehatan vape diklaim lebih rendah ketimbang rokok konvensional, tidak berarti vape 100 persen aman.
Namun jika Anda pada dasarnya tidak merokok, sangat disarankan untuk tidak mencoba vape, ya!
Yuk, simak 5 fakta dari vape yang mungkin kamu belum ketahui.
Hubungan vaping dan penyakit jantung
Sebuah studi kontroversial terkait vaping dengan penyakit kardiovaskular telah ditarik oleh penelitinya. Studi ini awalnya menjelaskan bahwa orang yang menggunakan vape (vapers) memiliki resiko sakit jantung yang sama dengan perokok. Namun, jurnal tersebut ditarik kembali karena tidak mempertimbangkan bahwa hampir semua pengguna vape (vapers) adalah perokok aktif atau mantan pengguna rokok.
Pentingnya untuk memahami efek dari rokok elektronik pada kesehatan jantung kini telah bermunculan. Dengan beralih ke rokok elektrik, perokok konvensional mengurangi risiko terserang penyakit cardiovascular.
Lebih rendah risiko dibandingkan dengan rokok konvensional
Beberapa peneliti menemukan bahwa hanya satu dari tiga orang di Inggris yang tahu tentang risiko vaping yang lebih rendah dibanding merokok tembakau.
Baca: Kondisi Penerbangan di AS saat Pandemi Virus Corona, Pramugari Minta Cuti Kalau Sakit
Baca: Aksi Pria Pamer Kemaluan Terjadi di Tambun Bekasi, Pelaku Sempat Disemprot Air Sebelum Kabur
Baca: Ungkapan Sedih Aktor Star Wars Andrew Jack yang Meninggal Dunia akibat Virus Corona
Bahkan, pada 2018, US National Academies of Sciences, Engineering and Medicine (NASEM) memaparkan fakta bahwa rokok elektrik “lebih rendah risiko” dari rokok konvensional.
Meski vape juga tidak terjamin 100 persen aman, Public Health England 2015 memaparkan bahwa sebagian besar bahan kimia yang menyebabkan penyakit pada rokok konvensional tidak terkandung dalam vape.
Perlu banyak penelitian yang menjelaskan tentang bahaya rokok elektrik. Pada bulan lalu, PHE ditugaskan untuk laporan akhir terkait perkembangan rokok elektronik.
Gabungan tim penulis PHE dengan pakar internasional memulai pekerjaannya dengan cakupan yang luas termasuk dari segi keamanan, sehingga dapat melakukan penilaian secara otoritatif pada tahun 2022.
Fakta mengenai bahaya nikotin
Empat dari sepuluh perokok dan mantan perokok salah mengira bahwa efek dari nikotin merupakan penyebab besar kanker pada perokok, namun bukti menunjukan bahwa nikotin sebenarnya memberikan risiko yang minimal pada kesehatan.
Walaupun nikotin menjadi alasan orang-orang menjadi pecandu rokok, namun terdapat bahan-bahan kimia lainnya yang terkandung dalam asap rokok yang membahayakan.