TRIBUNNEWS.COM - Sebagian orang bisa jadi dilanda cemas apabila belum menikah di usia 30 tahun. Kadang pertanyaan kapan nikah membuat suasana hati mereka kacau-balau.
Apalagi, rasanya semakin sedikit rekan sebaya yang punya status sama.
Beberapa orang pun merasa stres dengan tekanan sosial di sekitarnya karena status lajang di usia lebih dari 30 tahun.
Meski begitu, lajang di usia tersebut bukanlah akhir dunia.
Ada banyak alasan mengapa kamu tak perlu khawatir jika masih melajang di usia lebih dari 30 tahun.
Nah, kamu harus tahu bahwa mitos-mitos berikut adalah hal yang salah.
1. Semua orang yang berkualitas sudah punya pasangan
Lajang bukan berarti tidak layak, dan bukan berarti semua orang yang berkualitas sudah punya pasangan.
Di era modern seperti saat ini, banyak orang sibuk dengan pekerjaan dan kehidupannya.
Baca: Amanda Manopo Sedih Harus Menyandang Status Jomblo
Ada orang yang sibuk dengan sekolahnya di usia 20 tahunan, ada yang sibuk bekerja, ada pula yang fokus berkencan.
Ada pula orang-orang yang sudah menikah namun kemudian bercerai. Itu juga tidak membuat mereka menjadi seseorang yang tidak layak, bukan?
Jadi, setiap orang punya jalan dan prioritasnya masing-masing, dan itu bukanlah masalah.
2. Sulit punya anak
Banyak perempuan yang diingatkan untuk segera menikah, karena disebut akan sulit punya anak jika usia sudah tidak lagi muda. Hei, 30 tahun masih muda.