TRIBUNNEWS.COM - Orangtua dipandang perlu memberikan pemahaman kepada anak tentang konsep kenormalan baru atau new normal di tengah masa pandemi Covid-19.
Terutama, pada anak yang masih harus diberikan tuntunan dan arahan pada jenjang play group, TK, hingga SD kelas 1-3, atau anak di bawah 10 tahun.
Psikolog Prita Pratiwi, S.Psi, M.Psi mengungkapkan orangtua perlu menyampaikan pada anak adanya rules atau aturan-aturan baru dalam aktivitas.
"Sebenarnya tinggal disampaikan saja, sekarang itu kalau kita mau pergi, cara berpakaiannya berbeda, harus menggunakan masker, hand sanitizer, dan alat kebersihan lainnya," ungkap Prita saat dihubungi Tribunnews melalui sambungan telepon, Kamis (18/6/2020).
Sekretaris Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) Jawa Barat tersebut menyebut, memberi penjelasan konsep new normal pada anak sama halnya dengan menjelaskan aturan-aturan yang sebelumnya sudah ada.
"Itu sama saja saat kita menjelaskan kenapa sih harus pakai helm ketika naik motor, kenapa pake safety belt kalau naik mobil," ungkapnya.
Baca: Benarkah Anak-anak Lebih Aman dari Serangan Virus Corona? Ini Kata Dokter Anak
Risiko tidak diterapkannya protokol kesehatan dalam konsep new normal bisa disampaikan kepada anak.
"Bukan untuk menakuti, sampaikan saja di luar sana masih ada virus, ini dan itu," ungkap Prita.
Prita juga mengungkapkan, media pembantu bisa dimanfaatkan orangtua untuk memberikan penjelasan pada anak.
"Bisa dengan gambar, dengan gesture, tetap bisa dimengerti oleh anak," ungkapnya.
Prita mengungkapkan, saat ini banyak media untuk membantu menjelaskan mengenai virus corona hingga new normal yang bisa diakses oleh orangtua.
Baca: Sebut Usia Anak Juga Rentan Terkena Virus Corona, Dokter Spesialis: Imunisasi Jangan Ditinggalkan
Membuat Anak Mematuhi Protokol Kesehatan
Menurut Prita, membuat anak mematuhi protokol kesehatan adalah dengan terlebih dahulu memberikan contoh.
"Agar anak patuh dengan protokol kesehatan, intinya bukan dengan paksaan, anak kecil itu masih imitatif," ungkap Prita.