Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren menanam dan merawat tanaman hias menjadi kegiatan yang melekat bagi sebagian masyarakat. Khususnya sejak awal pandemi Covid-19 berlangsung.
Karena tren itu pula, dari hari ke hari harga tanaman hias semakin mahal. Bahkan ada yang menganggap harganya di luar kewajaran.
Misal, satu lembar daun tanaman hias ada yang mencapai ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.
Namun, terkait mahalnya harga tanaman hias dari beragam jenis, tentu ada alasan di baliknya.
Handry Chuhairy, pemilik Han Garden menuturkan bahwa tingginya harga jual tanaman hias itu dipengaruhi oleh faktor jual-beli pada umumnya.
"Untuk harga (tanaman hias) sekarang ini, sebenarnya itu hanya hukum ekonomi, supply (penawaran) demand (permintaan)," kata Handry saat ditemui di Kontes Aroid Nasional di Bojong Sari, Depok, Jawa Barat, Minggu (04/04/2021).
Baca juga: Tanaman dalam 400 Pot Diikutkan dalam Kontes Aroid Nasional 2021 di Godongijo Depok Jawa Barat
Handry menjelaskan bahwa saat ini permintaan akan tanaman hias jenis tertentu sangat banyak, hanya saja penawarannya pada sekarang ini agak tersendat, sehingga memicu mahalnya harga tanaman hias.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih terjadi sampai sekarang memicu harga tanaman hias jadi naik. Tapi, bukan karena adanya pandemi membuat harga tanaman hias sengaja dinaikkan atau menjadi tinggi.
"Sebenarnya (harga tanaman hias naik) bukan terjadi seketika. Ibarat pesawat terbang, itu harga tanaman hias sudah ada di runway dan akan running. Pandemi itu memicu harga naik, jadi pesawatnya take off," tambah Handry.
Dengan adanya pandemi Covid-19 telah membuat banyak orang melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Orang yang menjalani WFH dituturkan Handry membuat kebanyakan dari mereka menjadi stres, sehingga pada akhirnya orang-orang tersebut mencari kegiatan atau hobi baru untuk menghilangkan stres.
Karena hobi baru seakan menjadi kebutuhan yang perlu dipenuhi oleh orang-orang agar memiliki kegiatan dan menghilangkan stres, hal itu yang memicu harga tanaman hias naik akibat banyaknya permintaan daripada penawaran.
"Jadi hobi bukan di tanaman hias saja yang naik, kayak ikan, burung, itu sebenarnya juga naik. Tapi untuk yang signifikan naik itu memang di tanaman hias," jelas Handry.
Pada intinya, Handry menyimpulkan bahwa mengoleksi dan merawat tanaman hias saat ini bukan sekadar gaya hidup, tapi berubah menjadi sebuah kebutuhan bagi kehidupan seseorang.
"Tanaman hias ini sudah merupakan suatu kebutuhan untuk dekorasi. Beberapa negara di Thailand, Taiwan, Amerika, Eropa, tanaman hias ini sudah merupakan suatu ornamen daripada dekorasi ruangan," terang Handry.
"Makanya beberapa di negara itu itu mengadakan home and living, segala furniture, di sana ada tanaman hias yang dijadikan satu untuk pajangan. Jadi tanaman hias bukan lifestyle (gaya hidup) lagi, tapi needed (kebutuhan)," pungkas Handry.