News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liputan Khusus

Cendol Elizabeth, Minuman Legendaris Asal Bandung yang Mendunia, Semula Gerobak kini Toko

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelayan melayani warga yang membeli cendol di Toko Es Cendol Elizabeth, Jalan Inhoftank, Kota Bandung, Selasa (29/5/2018). Selama Ramadan, produksi cendol di toko milik H Rohman (60) ini meningkat sepuluh kali lipat dibanding hari biasa. Sehari memproduksi 1.500 liter yang kemudian dikemas per liter dalam plastik dijual Rp 16.000 dan dalam dalam kemasan gelas plastik dijual Rp 5.000. Minuman khas Sunda terbuat dari tepung beras yang disajikan dengan es parut serta gula merah cair dan santan itu cocok untuk santapan berbuka puasa. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Kadang kalau ramai sekali bisa hingga pukul 18.00," katanya.

Semula di Emperan Toko

Nama cendol Elizabeth selalu menjadi magnet bagi pecinta minuman khas Kota Bandung ini. Nama Elizabeth diambil dari sebuah nama toko tas di kawasan Astanaanyar, Kota Bandung.

Nama ini digunakan karena dulu, Rohman, ayah Nur yang menciptakan brand cendol Elizabeth, kerap mangkal di emperan Toko Tas Elizabeth pada 1972.

Rohman sendiri memulai berjualan cendol di Kota Bandung setelah ia hijrah meninggalkan kota kelahirannya, Tasikmalaya mengadu nasib ke Kota Bandung.

"Waktu dagang cendol di Bandung tahun 70-an, bapak ketemu pembeli namanya Bu Eli sampai jadi pelanggan tetap. Singkatnya, Bu Eli kemudian mendirikan Toko Tas Elizabeth dan bapak berdagang cendol di emperan toko itu, dari situlah muncul nama Es Cendol Elizabeth," katanya.

Seiring waktu berjalan, nama Cendol Elizabeth terus meroket dan semakin terkenal, bukan saja di Kota Bandung, namun juga hingga seantero negeri bahkan mancanegara.

Jika semula cendol Elizabeth dijual dengan sistem gerobak, maka kini cendol Elizabeth hanya dijual di gerai resmi di Inhoftank, serta di supermarket.

Tak sedikit warga membeli cendol Elizabeth untuk kemudian didagangkan kembali (reseller) di gerobak-gerobak atau konter. (Kemal setia permana/tribunnetwork/cep)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini