"Kemudian misalnya Nabi Yunus yang dimakan Ikan, itu keluarnya juga di hari-hari bulan Muharram," lanjutnya.
Di bulan Muharram inilah banyak masyarakat melakukan santunan, terutama kepada anak yatim.
Menurutnya, santunan tersebut merupakan suatu bentuk sedekah yang dilakukan untuk menolak bala agar terhindar dari kesulitan-kesulitan.
"Banyak ulama yang mengatakan kita bisa melaksanakan sedekah untuk menolak balak, karena balak memang pernah terjadi di bulan-bulan itu, sehingga kita mengikuti apa yang di anjurkan oleh para ulama dengan memberikan sedekah," terangnya.
Dengan hal itu, menurutnya lebih tepat jika Bulan Muharram ini disebut sebagai bulan keselamatan.
Menurutnya, penting untuk berprasangka baik, karena pada dasarnya Allah berkehendak atas segala sesuatu sebagaimana hamba-Nya berprasangka kepada-Nya.
"Memang musibah memang pernah terjadi dan itu bahkan selesai di bulan Muharram, mindsetnya mungkin lebih tepat bulan keselamatan, kan itu selamat, tapi sebelum keselamatan mungkin ada bala. Nah mungkin orang melihat balaknya, tidak melihat bahwa setelah balak itu ada keselamatan," jelasnya.
(Tribunnews.com/Tio)