Orang kepercayaan dari pemimpin pemberontak, Liu Bowen, menyarankan pemberontakan bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur.
Baca juga: Kalangan Milenial Mulai Gemari Pembuatan Kue Tradisional
Baca juga: 6 Jenis Makanan yang Terbuat dari Hasil Olahan Singkong: Keripik Singkong, Kue Timus hingga Tiwul
Dia mendapat izin untuk membagikan kue bulan kepada setiap penduduk China sebagai berkah untuk mendoakan kaisar Mongol agar panjang umur.
Di dalam setiap kue ada selembar kertas yang mengatakan "bunuh orang-orang Mongol pada hari ke-15 bulan kedelapan."
Karena Bangsa Mongol tidak makan kue bulan, rencana mereka berhasil dan bangsa Mongol digulingkan.
Sementara itu, dikutip dari www.chinahighlights.com, Festival Pertengahan Musim Gugur berasal dari kebiasaan pemujaan bulan selama Dinasti Zhou lebih dari 3.000 tahun yang lalu.
Di Tiongkok kuno, sebagian besar kaisar menyembah bulan setiap tahun.
Kemudian kebiasaan itu diterima oleh rakyat dan menjadi semakin populer dari waktu ke waktu.
- Berasal dari Dinasti Zhou (1045 – 221 SM)
Kaisar Tiongkok kuno memuja bulan saat panen di musim gugur.
Hal ini dikarenakan mereka percaya, praktik tersebut akan memberi mereka panen berlimpah di tahun berikutnya.
Kebiasaan mempersembahkan kurban ke bulan berasal dari pemujaan dewi bulan.
Tercatat, raja mempersembahkan kurban ke bulan pada musim gugur selama Dinasti Zhou Barat (1045 – 770 SM).
Istilah "Pertengahan Musim Gugur" pertama kali muncul dalam buku Rites of Zhou (周礼), yang ditulis dalam kurun waktu 475 – 221 SM.
Namun, saat itu istilah tersebut hanya berkaitan dengan waktu dan musim; festival tidak ada pada saat itu.