Ayat Surah ad-Dukhan menguatkan turunnya Al-Qur'an pada malam yang diberkahi, ayat Surah al-Baqarah menunjukkan turunnya Al-Qur'an pada bulan Ramadan.
Ayat 2
Kemudian dalam ayat ini, Allah menyatakan keutamaan Lailatul-Qadr yang tidak dapat diketahui oleh para ulama dan ilmuwan, bagaimanapun tingginya ilmu pengetahuan mereka.
Pengertian dan pengetahuan Nabi-Nya pun tidak sanggup menentukan kebesaran dan keutamaan malam itu.
Hanya Allah yang mengetahui segala hal yang gaib, yang menciptakan alam semesta, yang mewujudkannya dari tidak ada menjadi ada.
Ayat 3
Pada ayat ini, Allah menerangkan keutamaan Lailatul-Qadr yang sebenarnya.
Malam itu adalah suatu malam yang memancarkan cahaya hidayah sebagai permulaan tasyri' yang diturunkan untuk kebahagiaan manusia.
Malam itu juga sebagai peletakan batu pertama syariat Islam, sebagai agama penghabisan bagi umat manusia, yang sesuai dengan kemaslahatan mereka sepanjang zaman.
Malam tersebut lebih utama dari seribu bulan yang mereka lalui dengan bergelimang dosa kemusyrikan dan kesesatan yang tidak berkesudahan.
Ibadah pada malam itu mempunyai nilai tambah berupa kemuliaan dan ganjaran yang lebih baik dari ibadah seribu bulan Sebutan kata "seribu" dalam ayat ini tidak bermaksud untuk menentukan bilangannya.
Akan tetapi, maksudnya untuk menyatakan banyaknya yang tidak terhingga sebagaimana yang dikehendaki dengan firman Allah: Masing-masing dari mereka ingin diberi umur seribu tahun (al-Baqarah/2: 96).
Apakah ada malam yang lebih mulia daripada malam yang padanya mulai diturunkan cahaya hidayah untuk manusia setelah berabad-abad lamanya mereka berada dalam kesesatan dan kekufuran?
Apakah ada kemuliaan yang lebih agung daripada malam di mana cahaya purnama ilmu makrifah ketuhanan menerangi jiwa Muhammad saw yang diutus sebagai rahmat untuk seluruh manusia, menyampaikan berita gembira dan ancaman serta memanggil mereka ke jalan yang lurus, menjadikan mereka umat yang melepaskan manusia dari belenggu perbudakan dan penindasan penguasa yang zalim di timur dan barat.