Berjalan berdampingan sebagai pengusaha dan desainer
Devina bercerita kalau dirinya masih tetap ingin mencoba hal baru dan yang berbeda dari apa yang sedang ia tekuni sekarang. Pernah juga Devina membuat terobosan gamis dan pakaian model lain, akan tetapi ia berfokus lebih pada kebaya karena dinilai spesial.
“Kebaya itu busana yang anggun bersahaja ketika membalut tubuh perempuan. Saya senang misalnya diminta menyiasati tubuh gemuk dengan kebaya kerah V atau sabrina, juga apabila harus mempercantik orang bertubuh kecil dengan penempatan payet dan sulam pada bagian depan kebaya,” tambahnya.
Di luar menekuni kebaya, Ibunda dari Raynand Jathniel Vasandani juga berfokus pada terobosan produk fashion lain yang bukan hanya sekedar pakaian.
Sempat membuat produk wedding shoes, kedepan Devina ingin mengembangkan produk bernuansa Bali yang saat ini sedang ia konsepkan.
Sang suami yang fokus di jas pengantin dan kemeja juga membantunya dari segi marketing.
Devina mempekerjakan 48 tukang payet yang ia ajarkan mulai dari nol.
Prinsip hidupnya adalah selalu semangat dan mengatakan setiap pagi bahwa hari ini hari yang baik, hari membawa berkah, hari membawa kebahagiaan dan sukacita, serta hari membawa kedamaian hati.