Qulụbuy yauma`iżiw wājifah
Hati manusia pada waktu itu merasa sangat takut,
اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌ ۘ - ٩
Abṣāruhā khāsyi'ah
Pandangannya tunduk.
يَقُوْلُوْنَ ءَاِنَّا لَمَرْدُوْدُوْنَ فِى الْحَافِرَةِۗ - ١٠
Yaqụlụna a innā lamardụdụna fil-ḥāfirah
(Orang-orang kafir) berkata, “Apakah kita benar-benar akan dikembalikan kepada kehidupan yang semula?
ءَاِذَا كُنَّا عِظَامًا نَّخِرَةً ۗ - ١١
A iżā kunnā 'iẓāman nakhirah
Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kita telah menjadi tulang belulang yang hancur?”
قَالُوْا تِلْكَ اِذًا كَرَّةٌ خَاسِرَةٌ ۘ - ١٢
Qālụ tilka iżang karratun khāsirah
Mereka berkata, “Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan.”