"Dan itu sudah kita terapkan ke mereka dan sudah menjadi SOP desainer dan brand-brand yang ikut melalui Gekrafs," terangnya.
Ifan menduga ada kesalahpahaman yang membuat para brand tak menjelaskan secara rinci ke KOL (Key Opinion Leader) atau orang-orang yang menyuarakan hal tersebut.
Sehingga banyak influencer yang tak paham menyampaikan informasi salah ke masyarakat.
"Cuma kalau menurutku mungkin yang membuat miss di sini, pada saat brand-brand tersebut menyampaikan kepada para KOL (influencer, artis atau selebgram) yang ikut ke sana," tutur Ifan.
"Mungkin hal-hal ini kurang ditekankan, jadi banyak sekali yang menyebut kegiatan mereka dengan Paris Fashion Week," lanjutnya.
Meski begitu bagi Ifan itu bukan hal yang salah, karena fashion show mereka diadakan di momen Paris Fashion Week.
Selama para brand lokal Indonesia tak menyematkan logo FHCM, menurut Ifan itu bukan sebuah kesalahan.
"Apakah itu salah? Jawabannya tidak. Bahkan kalau memang mereka menamai kegiatan mereka di sana dengan sebutan Paris Fashion Week, juga sebenarnya nggak papa. Yang penting jangan menyertakan logo FHCM tersebut," terang Ifan Seventeen.
"Ini justru one step forward untuk memperkenalkan industri Indonesia ke industri fashion dunia," jelasnya.
--
(TribunTravel/Zainiya Abidatun Nisa) (Tribunnews.com/Bayu Indra)
Artikel ini sebagian telah tayang di TribunTravel.com dengan judul Sandiaga Uno Beri Jawaban Soal Heboh Brand Indonesia Klaim Ikutan Paris Fashion Week,