TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara menghilangkan mata panda.
Lingkaran hitam di bawah kelopak mata bawah sering terjadi pada pria dan wanita.
Lingkaran hitam di mata juga sering disebut sebagai mata panda.
Kelelahan adalah saah satu penyebab munculnya mata panda.
Selain itu, faktor usia hingga dehidrasi adalah penyebab umum lingkaran hitam di mata.
Baca juga: Berawal dari Masalah Kulit Wajah, Artis Hud Filbert Bikin Skincare Sendiri
Cara Menghilangkan Mata Panda
Mengutip Healthline, berikut adalah cara menghilangkan mata panda:
1. Kompres Pakai Air Dingin
Kompres dingin dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mengecilkan pembuluh darah yang
Ini dapat mengurangi munculnya bengkak dan membantu menghilangkan lingkaran hitam.
Bungkus beberapa es batu menggunakan waslap bersih dan oleskan ke mata Anda.
Anda juga bisa membasahi waslap menggunakan air dingin dan mengoleskannya ke kulit di bawah mata selama 20 menit untuk efek yang sama.
Ulangi proses ini jika kain menjadi hangat atau jika es mencair.
2. Tidur yang Cukup
Kurang tidur dapat menyebabkan kulit Anda tampak pucat, membuat lingkaran hitam lebih jelas.
Tidurlah tujuh hingga delapan jam istirahat untuk mencegah munculnya lingkaran hitam.
3. Kompres Pakai Kantong Teh Dingin
Menempelkan kantong teh dingin ke mata Anda dapat memperbaiki penampilannya.
Teh mengandung kafein dan antioksidan yang dapat membantu merangsang sirkulasi darah, mengecilkan pembuluh darah, dan mengurangi retensi cairan di bawah kulit.
Rendam kantong teh hijau dalam air panas selama lima menit.
Biarkan mereka dingin di lemari es selama 15 hingga 20 menit.
Setelah dingin, oleskan teh celup ke mata Anda selama 10 hingga 20 menit.
Setelah dilepas, bilas mata Anda menggunakan air dingin.
4. Ditutup Pakai Make-Up
Meskipun riasan dan kosmetik tidak menyembuhkan lingkaran hitam mata, mereka dapat membantu menyamarkannya.
Concealer dapat menutupi noda hitam sehingga menyatu dengan warna kulit normal
Namun, seperti halnya perawatan topikal atau produk rias, gunakan perawatan yang tepat.
Beberapa produk dapat menyebabkan gejala Anda memburuk dan dapat memicu reaksi alergi.
Jika Anda mulai mengalami gejala yang tidak teratur dari pengobatan topikal apa pun, hentikan penggunaan segera dan jadwalkan kunjungan dengan dokter Anda.
(Tribunnews.com/Widya)