Riset kami menunjukkan bahwa mayoritas kaum muda positif terhadap masa depan, dan kita perlu untuk mendengarkan pendapat serta ide-ide mereka dalam kancah politik," katanya.
Ia menambahkan, kampanye ini diluncurkan hari ini bersamaan dengan penerbitan laporan bersama ‘Be Seen Be Heard: Memahami Partisipasi Politik Anak Muda.
"Laporan ini merupakan potret bahwa saat ini merupakan momen yang sangat kritikal untuk memahami prasangka dan rintangan struktural yang menghalangi kaum muda untuk berpartisipasi di sektor publik, sekaligus dengan rekomendasi untuk menyampaikan tantangan-tantangan yang dihadapi sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat di seluruh dunia," katanya.
Laporan ini memaparkan hasil survei terbesar yang dilakukan oleh The Body Shop pada Desember 2021, dengan cakupan 26 negara dan 27.043 total responden, dimana lebih dari setengahnya berusia di bawah 30 tahun.
Riset ini menemukan bahwa 82 % orang yang disurvei setuju bahwa sistem politik membutuhkan reformasi yang drastis agar sesuai untuk kebutuhan masa depan. Sebanyak 84 % orang juga mengatakan bahwa para politisi hanya mementingakan diri sendiri, dan 75 % dari responden juga beranggapan bahwa para politisi ini melakukan korupsi.
Tiga perempat orang di bawah usia 30 tahun merasa bahwa politisi dan para pemimpin bisnis telah melakukan kekacauan bagi manusia dan planet ini.
Mayoritas yaitu dua dari tiga orang juga setuju bahwa keseimbangan usia di dunia politik adalah salah, dengan 8 dari 10 orang dari seluruh kelompok usia percaya bahwa usia ideal untuk memilih dalam pemilu (usia pertama kali diperbolehkan memilih) adalah 16 ke 18 tahun, walaupun di kebanyakan negara di seluruh dunia usia yang diperbolehkan untuk memilih adalah 18 tahun ke atas.
Sepertiga dari orang di bawah usia 30 tahun yang disurvei setuju bahwa lebih banyak kesempatan untuk kaum muda bersuara dalam pengembangan kebijakan dan/atau perubahan dapat membuat sistem politik menjadi lebih baik.