Arti: Saya niat shalat ghaib atas mayit (sebutkan nama jenazah yang akan dishalatkan) empat kali takbir fardhu kifâyah karena Allah Ta’ala
Apabila kita bertindak sebagai imam, maka kita harus menambahkan lafaz إِمَامًا sebelum للهِ تَعَالىٰ
Sebaliknya, jika kita menjadi makmum, maka lafaz إِمَامًا diganti menjadi مَأْمُوْمًا.
Apabila kita sebagai makmum ingin ikut melaksanakan shalat ghaib, tapi tidak mengetahui identitas jenazahnya secara pasti, maka lafaz niatnya bisa berupa sebagai berikut:
أُصَلِّي عَلىٰ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالىٰ
Lafal latin: Usholli ala man sholla alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati (makmuman) lillahi ta'ala
Arti: Saya niat shalat ghaib atas mayit yang dishalati oleh imam empat kali takbir fardhu kifâyah menjadi makmum karena Allah Ta'ala.
Tata Cara Shalat Ghaib
Sementara itu, masih dari Risalah Tuntutan Shalat Lengkap, inilah tata cara shalat ghaib:
1. Setelah takbir pertama (takbiratul ihram) yakni mengucapkan "Allahu Akbar" bersamaan dengan niat sambil meletakkan tangan, kanan di atas tangan kiri di atas perut.
Kemudian membaca surat Fatihah, tidak membaca surat yang lain.
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ . اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ
Lafal latin: Bismillahirrahmaanirrahiim. Alhamdu lilla hi rabbil 'alamiin. Ar rahmaanirrahiim.
Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim.