TRIBUNNEWS.COM - Shalat ghaib merupakan salah satu shalat sunnah yang dilakukan oleh umat Islam.
Shalat ghaib dilakukan ketika jenazah tidak berada di tempat atau berada di tempat lain.
Tata cara shalat ghaib mirip seperti shalat jenazah, hanya saja berbeda dalam bacaan niat.
Dikutip dari muhammdiyah.or.id, Rasulullah pernah melakukan shalat ghaib di Madinah terhadap An Najasyi, seorang raja negeri Habasyah (Ethiopia) yang beragama Islam, yang wafat di negeri tersebut.
Baca juga: Bacaan Niat Sholat Ghaib dalam Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahannya
Baca juga: Apa Itu Shalat Ghaib atau Salat Goib? Berikut Penjelasan, Bacaan Niat serta Tata Caranya
Adapun hukum shalat ghaib adalah masyru' (disyariatkan) dan hukumnya sunnah menurut pendapat Imam Syafi'i dan Imam Ahmad.
Sementara itu, dikutip dari Risalah Tuntutan Shalat Lengkap karangan Drs Moh Rifa'i, shalat ghaib pada mayit adalah sah sebagaimana shalat jenazah biasa.
Bila ada keluarga atau saudara yang meninggal di tempat yang jauh dari sanak saudaranya, maka disunatkan untuk melakukan shalat ghaib atas mayat itu tersebut walaupun sudah lewat seminggu atau lebih.
Adapun tata cara shalat ghaib berbeda dengan shalat fardhu atau sunnah.
Yaitu hanya dengan empat kali takbir tanpa rukuk, i’tidal, dan sujud.
Niat Shalat Ghaib
Dikutip dari alazharmemorialgarden.co, niat shalat ghaib wajib digetarkan dalam hati sebagaimana niat shalat lainnya.
Apabila ingin dilafazkan, maka bacaan niat shalat ghaib berbunyi:
أُصَلِّي عَلىٰ مَيِّتِ (فلان) الْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ للهِ تَعَالىٰ
Lafal latin: USHALLI, 'ALAA MAYYITI (FULAN) AL GHAAIBI AR-B A'A TAKBDRAATIIN, FARDLAL KIFAAYATI LILLAAHI TA'AALAA.