Bedlah dirancang oleh pemilik kabaret Mesir Badia Masabni, dikutip dari Startup Fashion.
Bedlah adalah kostum dua potong yang memamerkan perut untuk tujuan menari.
Baca juga: Gaya Liburan Wika Salim di Bali, Pakai Bandeau dan Rok Kain Mini, sang Artis Sebut Tak Takut Hitam
Awal Crop Top di Eropa Barat
Pada tahun 1893, para penari perut memberikan pertunjukan di World's Fair di Chicago.
Secara tidak langsung, mereka memperkenalkan konsep crop top di Barat melalui pakaian bedlah.
Pakaian crop top membutuhkan waktu beberapa dekade sebelum diterima oleh Eropa Barat.
Awalnya, mereka menganggap pakaian crop top terlalu terbuka untuk digunakan sebagai pakaian orang Eropa Barat.
Mereka juga berpikir tidak ada banyak kebutuhan untuk menggunakan crop top di wilayah Eropa Barat yang lebih dingin daripada Eropa Timur.
Namun, pada tahun 1940-an, periode ini mengubah setidaknya bagian Eropa Barat tentang kebutuhan pakaian crop top.
Baca juga: Gaya Vera Wang Saat Ultah ke-73, Tampil Awet Muda dengan Gaun Merah Muda
Crop Top di Era World War II
Selama Perang Dunia II, banyak barang dijatah, termasuk kain.
Artinya, desain pakaian harus lebih kreatif untuk menghemat bahan baku.
Desainer pakaian memanfaatkan kesempatan itu sebagai alasan untuk memamerkan sedikit kulit-memotong bagian bawah kemeja adalah solusi yang mudah namun bergaya.
Crop top menjadi ciri khas tampilan tahun 1940-an.