- Pengelolaan mikro;
- Tidak melibatkan atau membiarkan karyawan keluar dari lingkaran;
- Kegagalan untuk bertemu dengan karyawan;
- Kurangnya rasa hormat;
- Bayaran rendah;
- Menolak karyawan yang layak untuk promosi;
- Membebani pekerja dengan pekerjaan sibuk yang tidak penting;
- Memberikan penilaian kinerja yang buruk kepada karyawan tanpa alasan yang jelas;
- Sengaja menugaskan seorang pekerja untuk tugas-tugas yang tidak mereka sukai;
- Mengubah peran seorang pekerja secara tiba-tiba.
Baca juga: Arti Quiet Quitting, Tren Kerja di Tengah Budaya Hustle Culture dan Manfaatnya untuk Mental
Quiet Quitting
Masih menurut Tech Target, quiet firing ini dapat menjadi respon dari budaya kerja quiet quitting.
Quiet Quitting adalah tindakan seorang karyawan yang menghindari jam kerja yang lebih lama.
Mereka hanya ingin melakukan usaha minimal untuk menyelesaikan pekerjaan dan menempatkan batasan antara dunia kerja dan kehidupan mereka.